Banjir Peminat, Onderdil KW Makin Merajalela di Indonesia

Ilustrasi. Suku cadang sepeda motor di Cibubur, Jakarta Timur.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Isu barang palsu bukan hal baru bagi bisnis otomotif Tanah Air. Kenyataan ini bisa dilihat langsung oleh masyarakat saat hendak membeli suku cadang kendaraan bermotor.

Saat membeli suku cadang di luar bengkel resmi, biasanya pembeli ditawarkan beragam strata atau kualitas, mulai dari orisinal hingga kwalitas (KW). Perbedaan kualitas antara suku cadang biasanya dilihat dari harga yang ditawarkan.

Dalam acara diskusi 'Penanggulangan Produk Palsu/Ilegal sebagai Upaya Perlindungan Konsumen di Indonesia, Ketua Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP), Justisiari P. Kusumah mengatakan, komponen palsu memang akan selalu ada di pasar mengikuti permintaan masyarakat untuk komponen dengan harga murah.

"Memang terus-terusan terjadi sepanjang ada demand itu, akan selalu ada. Sulit untuk kami hilangkan," kata Justisiari di Jakarta Pusat, Kamis 15 November 2018.

Komponen KW untuk kendaraan bermotor, kata Justisiari, bisa dikurangi dengan membuat konsumen sadar, bahwa harga murah bukanlah pertimbangan satu-satunya saat hendak membeli.

"Tapi yang sekarang harus dibuat sadar itu konsumennya, bahwa apa sih risiko pakai kampas rem palsu, apa sih risiko pakai disc brake palsu, orang berhenti yang harusnya satu meter jadi mungkin tiga meter," kata Justisiari.

Di bidang otomotif, kata dia, penggunaan komponen palsu juga berisiko bagi keselamatan saat kendaraan dioperasikan. Hal ini tentunya harus disadari oleh masyarakat.

"Nah itu harus dibuat sadar bahwa menghemat uang itu mungkin penting tapi menyelamatkan nyawa itu jauh lebih penting," ujarnya.