Daftar Merek Motor Terlaris di Indonesia 2021

Ilustrasi pameran sepeda motor
Sumber :
  • Dok: AISI

VIVA – Meski saat ini untuk memiiki mobil sudah semakin gampang dan mudah, namun alat transportasi favorit masyarakat Indonesia masih sepeda motor.

Hal ini bisa diihat dari angka penjualannya, di mana meski ada pandemi namun distribusinya dari pabrik ke diler masih lebih banyak dari kendaraan bermotor roda empat atau lebih.

Pada tahun lalu, industri kendaraan bermotor roda dua nasional terlihat mulai menunjukkan kebangkitan dari dampak pandemi. Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia atau AISI mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 38 persen dengan angka 5.057.516 unit di 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan positif ini semakin mendorong optimisme industri otomotif roda dua untuk memacu kinerja di tahun ini. AISI menargetkan pasar sepeda motor di 2022 akan lebih baik dari tahun lalu, yaitu 5,1 juta hingga 5,4 juta unit.

Pameran sepeda motor Suzuki

Photo :
  • Dok: AISI

Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala mengatakan capaian positif tersebut mencerminkan mulai membaiknya daya beli masyarakat yang berdampak positif ke pasar motor domestik.

“Tren positif industri sepeda motor ini pasti akan menghasilkan dampak positif yang bergulir ke industri pendukungnya, baik di hulu maupun hilir," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Jumat 14 Januari 2022.

Dilihat dari kinerja anggota asosiasi sepanjang 2021, Honda mencatat penjualan sebanyak 3.928.788 unit, Yamaha 1.063.866 unit, Kawasaki 43.540 unit, Suzuki 18.380 unit, dan TVS 2.942 unit.

Sigit menjelaskan, tahun ini para produsen otomotif menghadapi tantangan baru, yakni akan adanya perubahan pajak pertambahan nilai atau PPN dari 10 menjadi 11 persen.

“Kami tetap memiliki tantangan, terutama untuk mengelola dampak kenaikan PPN 11 persen yang berpotensi menaikkan harga jual. Selain itu, kami harapkan harga komoditi juga bisa kondusif nanti,” ungkapnya.

Tren positif, kata Sigit juga diprediksi akan terjadi di ekspor sepeda motor buatan dalam negeri. Kenaikannya diharapkan bisa mencapai 15 hingga 20 persen.

“Semoga capaian positif dalam mendukung mobilitas masyarakat ini berlanjut tahun ini. Kami ingin kontribusi industri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi semakin baik ke depan,” tuturnya.