Ada Kabar Baik untuk Pembeli Motor di Indonesia

Diler resmi motor Honda
Sumber :
  • VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur

VIVA Otomotif – Penjualan sepeda motor di Indonesia sejak Mei lalu mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Biasanya ada di angka 400 ribuan unit, namun menurun hingga 200 ribuan unit saja.

Salah satu penyebab dari merosotnya distribusi kendaraan bermotor roda dua dari pabrik ke diler di Tanah Air, yakni karena beberapa model tidak bisa dibeli secara langsung oleh konsumen. Mereka harus inden, yang jangka waktunya hingga enam bulan.

Hal itu kemudian berdampak pada naiknya pasar sepeda motor bekas, karena konsumen tidak perlu menunggu lama. Namun, kini ada kabar baik untuk mereka yang hendak membeli unit baru.

Sekretaris Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, Hari Budianto mengatakan bahwa sejak Agustus kemarin angka distribusi kendaraan bermotor roda dua mencapai lebih dari 500 ribu unit.

Pajangan motor Yamaha di diler daerah Depok

Photo :
  • VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur

“Pada Agustus sudah mencapai 524 ribu unit, itu sudah rata-rata normal. Empat bulan sisanya, kami berharap bisa penuhi juga,” ujarnya saat menghadiri acara diskusi online, dikutip VIVA Sabtu 17 September 2022.

Hari menuturkan, alasan dari lamanya waktu tunggu yaitu karena banyak pabrik motor yang mengalami masalah pada pasokan semikonduktor. Komponen tersebut digunakan untuk peranti elektronik, mulai dari pengatur mesin hingga sistem rem Anti-Lock Braking System.

“Faktornya karena semikonduktor, mulai dari perang Rusia-Ukraina dan masalah Shanghai Lockdown. Sebagian juga suplai ada dari Tiongkok,” tuturnya.

Saat ini, Hari mengungkapkan bahwa krisis komponen semikonduktor yang dialami para produsen sepeda motor mulai bisa diatasi sehingga kapasitas produksi mereka bisa berangsur normal.

Meski demikian, adanya kenaikan harga bahan bakar minyak yang dimulai awal bulan ini diprediksi bisa membuat konsumen menahan keinginan untuk membeli sepeda motor konvensional.

“Naiknya harga BBM diperkirakan akan membuat konsumen beralih menggunakan motor hemat energi,” ungkapnya.