Kenali Penyebab Turun Mesin pada Motor

Pengendara servis sepeda motor matiknya.
Sumber :
  • Yasin Fadilah/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Turun mesin atau overhoul pada sepeda motor menjadi momok yang sangat menakutkan. Hal itu dapat terjadi bila pemilik kendaraan roda dua acuh terhadap perawatan dan pemakaian yang harusnya dilakukan.

Mekanik Sarina Motor Pondok Gede, Sarwoko mengatakan bahwa seringkali motor yang turun mesin diakibatkan karena kebiasaan lama mengganti oli.

"Gara-gara sering terlalu lama ganti oli, akibatnya mesin gampang panas dan buat oli cepat habis," kata Woko kepada VIVA.co.id di Jakarta, Kamis 27 Oktober 2016.

Menurutnya ketika volume oli berkurang, gesekan langsung antar komponen di dalam blok mesin tidak dapat terhindarkan dan membuat kerja torak atau stang sacher semakin berat sehingga dapat menyebabkan kebengkokan bahkan patah.

"Jika sudah bengkok berarti harus turun mesin dan ganti yang baru," ujar dia.

Selain itu turun mesin juga diakibatkan oleh pengendara yang suka menerabas banjir dan habis usia pemakaian. "Karena air dan oli bercampur juga usia pemakaian lebih dari 50.000 km," ungkapnya.

Dia menambahkan jika oli dan air sudah bercampur di blok mesin maka bisa membuat komponen di dalamnya berkarat dan menimbulkan baret.

"Kalau ada air di blok mesin, sacher, stang sacher, klep dan lain-lain bakal karat. Kerja mesin gak maksimal bahkan mogok," ujarnya.

Dia menegaskan sebetulnya mudah saja mengenali motor yang bakal turun mesin seperti suara berisik pada mesin, oli bocor di knalpot, dan mogok. Jika sudah begitu segeralah dilakukan service overhoul atau turun mesin.

"Kalau ada keabnormalan pada blok mesin langsung turun mesin aja, paling ganti stang sacher sekitar Rp300 ribu dan bearing sekitar Rp100 ribu dan biaya jasanya sekitar Rp200 ribu," katanya.