Menjajal Fitur 'Liar' pada CBR250RR

Touring CBR250RR di Bali.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rendra Saputa

VIVA.co.id – PT Astra Honda Motor (AHM) hari ini menggelar uji coba produk barunya All new CBR250RR di jalan raya. Gelaran ini dilakukan pertama kali di dunia dan melibatkan sejumlah jurnalis di Indonesia serta beberapa konsumen dan para petinggi AHM.

Touring bertajuk “All New Honda CBR250RR World Premiere Journalist Test Ride” itu digelar di Bali, Sabtu 12 November 2016, dengan jarak 230 kilometer --sebelumnya ditulis 250 km. VIVA.co.id sendiri turut ambil bagian dalam uji coba motor dua silinder itu. Bicara perjalanan terbilang sangat seru.

50 unit CBR250RR yang dibagi dalam empat kelompok touring sukses bikin heboh publik Bali. Bagaimana tidak,
banyak warga yang penasaran dengan sosok CBR250RR serta ketangguhannya. Bahkan, jika mendengar penuturan dari banyak jurnalis hingga konsumen, banyak warga yang tak segan menanyakan sosok motor itu saat melintas wara-wiri menjelajah Bali.

Sensasi liar

VIVA.co.id masuk dalam kelompok touring dua. Perjalanan bertolak dari Kuta dan melewati beragam tempat menawan di Bali seperti Kintamani - Danau Batur - Gunung Batur - Danau Buyan dan Danau Bedugul. Selain itu, touring ini juga melintasi berbagai pegunungan Gitgit, dataran tinggi Penulisan dan Bedugul, hingga Gianyar dan Singaraja.

Selama perjalanan, para peserta touring disajikan berbagai karakter jalan yang cocok untuk menguji ketangguhan CBR250RR. Seperti trek lurus dan menikung, tikungan tajam, turunan curam, hingga jalanan berdebu, dan tidak rata. Semakin seru karena sepanjang perjalanan peserta touring ditemani indahnya pemandangan Bali dengan segala eksotisnya.

Hal yang paling ditunggu dari para peserta touring yakni menjajal teknologi terkini yang diterapkan Honda pada All New CBR250RR adalah throttle by wire (TBW), yang merupakan yang pertama di kelasnya. Dengan adanya teknologi itu, motor ini bisa menggunakan berbagai macam fitur riding mode. Sebut saja mode Comfort, Sports, serta Sports+.

Beragam mode itu masing-masing menawarkan sensasi yang berbeda-beda. Mode Comfort sepertinya cocok untuk jalan perkotaan yang banyak kemacetan. Saat mencoba mode Comfort, respons mesinnya nampak lambat, agak berat. Untuk pemula, bisa menggunakan mode tersebut. Namun untuk kesempatan touring seperti ini, mode itu tak dilirik. Hanya sekadar mencoba, namun sejujurnya kami tak lanjutkan lebih jauh.

Mode selanjutnya yakni Sports. Mode ini nampak seirama antara gas dan respons mesin. Sepanjang perjalanan, kami lebih sering menggunakan mode ini karena lebih bersahabat dengan situasi. Sementara mode tertinggi yakni Sports+, di mana motor nampak sangat responsif. Saat mencobanya, motor nampak liar, tiap puntiran gas terasa berbeda dengan mode-mode sebelumnya.

Tenaga CBR250RR cukup seksi dengan fitur ini. Namun, lantaran bukan dalam ajang uji coba sirkuit, kami hanya dapat angka kecepatan tertinggi 131 kilometer per jam. Sebenarnya, tenaga masih sangat banyak untuk diperas, namun lantaran masuk dalam aturan touring, semua tentu harus diindahkan, termasuk soal keselamatan baik bagi diri sendiri hingga orang lain.

Jika digambarkan, CBR250RR memang sangat responsif di kelasnya. Diferensiasi lainnya yang ditawarkan adalah bobotnya yang ringan, hanya 168 kilogram untuk versi ABS yang dicoba. Alhasil, power weight ratio (PWR) motor itu hadir maksimal. Nilai plus lainnya, suspensi up side down yang sudah dibekali pada CBR250RR. Saat melintas dengan kontur jalan banyak bumpy --bergelombang-- sekalipun guncangan tak terasa.

Trek menyenangkan

Sementara itu Operating Officer, Representative of Motorcycle Development, Purchase and Production for Motorcycle Operations Honda Motor Co. Ltd Tetsuo Suzuki, yang juga ikut dalam touring tersebut mengakui trek uji coba jalanan CBR250RR sangat memuaskan. Dia mengaku sangat menikmati touring ini.

"Saya yakin kalian semua menikmati. Saya juga menikmati. Saya sudah touring di berbagai negara, dan ini adalah salah satu touring kota yang paling baik. Entah itu karena jalur touring-nya atau CBR-nya yang the best," kata Tetsuo berseloroh.

Dia berharap, ke depan Honda dapat membuat motor itu hadir lebih baik lagi. Tujuannya, tentu memuaskan konsumen setianya.