Waspada Kerusakan Sunroof Jika Jarang Digunakan

Sunroof.
Sumber :
  • www.toyota.astra.co.id

VIVA.co.id - Mobil kelas premium mulai dari sedan, Sport Utility Vehicle (SUV), Multi Purpose Vehicle (MPV), serta city car kini sudah banyak menyematkan sunroof. Sunroof memiliki fungsi untuk meluaskan pandangan di atas kendaraan.

Selain itu, sunroof juga memiliki fungsi untuk mengeluarkan gas-gas yang kurang sehat di dalam mobil saat dibuka di pagi hari, termasuk menghalangi zat-zat beracun untuk masuk ke mobil saat macet.

Dewasa ini, sunroof sudah menganut sistem eletrikal semua, tidak seperti dahulu yang masih bersifat konvensional. Meski demikian, sunroof juga butuh perawatan. “Usahakan, kalau sedang servis minta periksa kondisi sekring dan motornya,” ujar Dicka Wijaya, juragan Brave Cuttop, bengkel kustom dan penjual sunroof, saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 27 Juli 2016
 
Untuk mencegah kerusakan pada sunroof, Dicka menjelaskan, peranti itu jangan diabaikan. Artinya, sebaiknya kerap digunakan, agar mekanisme komponennya tetap berjalan sehat.
 
Karena letaknya di atas atap, tentu sangat berpotensi debu dan kotoran masuk ke dalam rel, atau jalur pergerakan sunroof. “Bersihkan juga debu-debunya, kalau kotoran tidak segera dibersihkan, bisa mengakibatkan pergerakan sunroof kurang lancar dan potensi air masuk, karena menyumbat saluran buang,” kata dia.
 
Anda juga bisa mengecek rel tersebut, karena apabila jalurnya kotor, atau pelumasnya berkurang akan membuat sunroof macet. “Bisa saja melumasinya dengan grease (gemuk), tetapi sekadar saja. Karena, penggunaan grease yang kebanyakan akan membuat debu dan kotoran mudah menempel,” tutur dia.
 
Selain itu, karet-karet pada sistem kerja sunroof juga bisa terbilang riskan, karena langsung bertabrakan dengan paparan sinar matahari. Ini bisa membuat karet cepat rusak, kalau mobil sering diparkir di ruangan terbuka. “Untuk menjaga kondisinya, bisa gunakan silicone spray untuk menjaga umur karet,” kata dia. (asp)