Bahaya Sering Buka Kaca Mobil Saat Mudik

Kendaraan pemudik memenuhi ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (22/6/2017) dini hari.
Sumber :
  • ANTARA/Risky Andrianto

VIVA.co.id – Saat menempuh perjalanan jauh, terkadang pengemudi mobil sengaja mematikan pendingin udara, atau AC dan membuka kaca jendela. Ini biasanya dilakukan saat malam hari, atau ketika melewati daerah yang berhawa sejuk.

Tujuannya jelas, yakni untuk mengurangi beban mesin, sehingga pemakaian bahan bakar menjadi lebih irit. Namun, ternyata terlalu sering membuka kaca tidak disarankan, karena bisa mengganggu kinerja komponen mobil.

Saat kaca dibuka terlalu lebar, debu dan kotoran akan masuk ke dalam kabin mobil. Hal ini berpotensi merusak sistem pendingin. Selain itu, udara kotor yang masuk ke dalam kabin, juga menimbulkan bau tidak sedap, sehingga mengganggu kenyamanan.

Technical Service Division PT Toyota Astra Motor, Iwan Abdurahman mengatakan, saringan AC di dalam kabin jadi cepat kotor, jika kaca sering dibuka. Pada mobil-mobil yang tidak dilengkapi dengan saringan AC, kotoran akan langsung menempel pada evaporator.

“Kalau mobil zaman dulu yang enggak ada saringannya, kotoran akan menempel di evaporator dan bisa mampet. Nah, itu jadi biang bau di kemudian hari, ketika AC dinyalakan dalam waktu satu, atau dua minggu,” ujarnya kepada VIVA.co.id.

Lanjut dia, efek lainnya jika kaca dibuka terlalu lebar, jelas bensin jadi lebih boros juga, karena aerodinamika mobil saat berjalan terhalang angin yang masuk ke dalam kabin. Hal itu sudah dipraktikkan oleh pabrikan mobil, saat merancang kendaraan. (asp)