Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengemudi saat Macet

Ilustrasi kemacetan di Puncak Bogor
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Kondisi kemacetan lalu lintas memang menjadi pemandangan yang biasa bagi warga ibu kota. Macet membuat banyak pengendara kesal hingga stres. Atas hal ini pula banyak pengendara yang kemudian agresif saat melihat ruang kosong demi cepat sampai ke tujuan.

Padahal menurut Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, Anjar Rosjadi, hal itu merugikan bagi pengendara mobil di perkotaan.

"Kalau macet itu yang penting enggak usah agresif. Kalau macet orang cenderung agresif, kosong sedikit geser ke kanan, atau ke kiri takut diserobot," kata Anjar kepada VIVA di Jakarta, Jumat 3 November 2017.

Adapun kerugiannya, kata dia, adalah bisa menyebabkan mobil boros bahan bakar. Sebab berperilaku agresif, pengemudi cenderung menginjak dalam pedal gas dan rem untuk pindah ke jalur yang kosong. "Kalau dia agresif pindah jalur, dia akan lebih boros, karena dia akan banyak injak gas dan manuver injak rem. Kalau takut diserobot, dia akan injak gas-rem," ujarnya.

Oleh karena itu, dia menyarankan saat menghadapi kondisi kemacetan lalu lintas, pengemudi bersikap tak agresif dalam posisi jalan maupun berhenti. Sebab hal ini akan lebih banyak membuang bahan bakar. "Kalau kondisi macet tenang saja dan kalem. Kalau semakin agresif akselerasi cenderung lebih cepat dan rem mendadak. Butuh banyak bahan bakar," kata dia. (hd)