Sandiaga Senang Kampanye Disambut Bendera Partai Koalisi Jokowi

Calon wakil presiden Sandiaga Uno berkampanye di di Lapangan Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat, 22 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA – Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno berkampanye di sebelas lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat, 22 Maret 2019. Salah satu titik kunjungannya adalah di Lapangan Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.

Dia mengaku senang dapat berkampanye di tempat itu. Bukan hanya karena bertemu massa simpatisan pendukungnya, melainkan juga lantaran melihat banyak bendera dan baliho partai politik-partai politik koalisi pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. 

"Saya senang banget ini perbedaan kita mempersatukan. Contohnya masuk daerah sini, kan, disambut begitu banyak bendera dari partai-partai Bapak Presiden," katanya.

Menurutnya, begitulah sebetulnya berpolitik yang baik dan bertata krama serta menghargai perbedaan. Pemilu, dia mengingatkan, ialah momentum politik lima tahunan, dan karenanya tak ada alasan masyarakat berselisih hanya karena perbedaan pilihan politik.

Sandiaga mengaku prihatin saat mendengar kabar tentang enam guru honorer di Tangerang, Banten, yang dipecat karena berpose dua jari—simbol kampanye pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"[pemecatan enam guru honorer] itu yang membuat kami prihatin. Kami sudah memberikan statement bahwa pilihan politik itu, kan, langsung, umum, bebas dan rahasia. Dan apa pun yang diungkapkan itu sebagai bentuk daripada [pilihan] politik," ujarnya.

Dia berharap pesta demokrasi yang digelar lima tahunan ini tak dijadikan ajang untuk memecah-belah bangsa. Perbedaan pilihan politik mestinya menjadi pemersatu. Lagi pula, di masa mendatang, bangsa Indonesia akan lebih sering menghadapi kontestasi politik seperti pilkada dan pemilu. (ase)