Kelakar Kyai Ma'ruf Menggunakan Bahasa 'Jaseng'

KH Ma'ruf Amin di Banten.
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA – KH.Ma'ruf Amien menemui ratusan ulama di tanah kelahirannya, Banten. Berhadapan dengan sesama ulama dari Banten, Ma'ruf Amin berkelakar menggunakan bahasa Jawa Serang (Jaseng).

"Ane seng ngomong kite wes tue, lah sape seng ngomong kite masih enom. Meskipun wes tue, tapi semangate enom. (ada yang ngomong saya sudah tua, lah siapa yang ngomong saya masih muda. Meskipun sudah tua, tapi semangatnya muda)," kelakar Kyai Ma'ruf saat menjadi pembicara di Santri Fest, di Kota Serang, Banten, Sabtu, 23 Maret 2019. Kelakar itu disambut tawa dari para ulama Banten.

Kyai Ma'ruf berharap, santri harus mampu bersaing di era industri 4.0, jika tidak mampu bersaing, maka santri bisa tergerus jaman.

"Santri masa kini, harus menyiapkan masa depan. Santri harus menyiapkan tantangan 10 tahun kedepan. Kalau tidak menyiapkan itu, maka santri akan tergerus," ujarnya.

Dihadapan ratusan ulama Banten, Kyai Ma'ruf mengaku sedang berusaha membangun Balai Latihan Kerja (BLK) diseluruh pondok Pesantren (ponpes). Hal ini untuk menyiapkan Masa depan Santri yang lebih terjamin lagi, sehingga tidak hanya menguasai ilmu agama saja, tapi bisa menjadi wiraswastawan.

"Nanti di Pesantren dibangun BLK. Kita usulkan namanya Gus Iwan, Santri Bagus Satri Usahawan," terangnya. 

Ra'is Am PBNU dan Ketua MUI itu mengaku sejak lama memperjuangkan kemajuan santri dan ulama. Perjuangannya selama ini hanya dilakukan melalui Gerakan kultural, namun dia kini sedang berjuang melalui struktural.

"Sekarang (perjuangannya) saya berubah, kultural iya, struktural iya. Ternyata tidak mudah," jelasnya.