Massa Aksi MK Nangis Saat Diminta Orator Bubar

Sejumlah orang yang menggelar aksi di MK menangis.
Sumber :
  • VIVA/ Foe Peace Simbolon.

VIVA - Massa aksi Mahkamah Konstitusi pulang dari lokasi aksi di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, sekitar pukul 17.00 WIB. Berdasar pantauan, saat mereka bertolak tak sedikit dari mereka yang terlihat menangis.

Entah apa penyebab mereka meneteskan air mata, karena saat dikonfirmasi awak media mereka tak berkenan. Namun, diduga hal itu karena mereka sedih kalau putusan PHPU 2019 di MK tidak akan berakhir positif pada pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Belum lagi mereka mendengar pernyataan Koordinator aksi kawal sidang MK, Abdullah Hahemahua yang menduga permohonan Prabowo-Sandi akan ditolak. Abdullah berkata demikian setelah mendengar pernyataan Majelis Hakim membaca putusan dalam siaran langsung.

Beberapa orang yang menangis itu nampak menutupi wajahnya dengan syal saat tahu awak media mengabadikan momen mereka menangis. Ada pula yang menutupi wajah dengan tangannya.

Sebelumnya diberitakan, massa aksi pengawal persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) diminta membubarkan diri pukul 17.00 WIB. Hal ini diminta oleh orator aksi yang juga mantan penasehat KPK, Abdullah Hehamahua.

"Saya ingin menyampaikan bahwa jam 5 nanti kita akan selesai," kata Abdullah kepada massa aksi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Juni 2019.