Vaksin Corona Sebabkan Kemandulan, Cek Faktanya

Beredar informasi vaksin corona bisa bikin mandul
Sumber :
  • cekfakta.com

VIVA – Sebuah akun Twitter @99freemind membagikan cuitan yang mengklaim bahwa perusahaan multinasional produsen farmasi, GlaxoSmithKline, melaporkan bahwa vaksin COVID-19 dapat menyebabkan kemandulan.

Berikut kutipan narasinya:

“Alleged GSK insider reports that there are sterilization agents in the COVID vax which can cause sterility not only in the patient but also in the sexual partners of people who have taken the shot. It took me longer than it should have to find this evidence of the WHO putting HcG in Tetanus vaccines but here it is. Save it. #VaccineTruth #WHO #PopulationReduction #EUGENICS”

“Dugaan orang dalam GSK melaporkan bahwa terdapat agen sterilisasi dalam virus COVID yang dapat menyebabkan kemandulan tidak hanya pada pasien tetapi juga pada pasangan seksual orang yang disuntik. Butuh waktu lebih lama bagi saya untuk menemukan bukti bahwa WHO memasukkan HcG dalam vaksin Tetanus tetapi ini dia. Simpan itu. #VaccineTruth #WHO #PopulationReduction #EUGENICS”

Hasil Cek Fakta

Setelah ditelusuri, dilansir cekfakta.com, GSK tidak mengembangkan vaksin untuk COVID-19, melainkan menawarkan teknologi kepada para peneliti mitra yang sedang dalam proses mengembangkan vaksin.

Asisten Profesor dan Ketua Penelitian Kanada dari Departemen Mikrobiologi Medis & Penyakit Menular di Universitas Manitoba, Jason Kindrachuk, mengatakan belum ada identifikasi masalah kesehatan terkait hormon yang dilaporkan dari uji klinis vaksin COVID-19 yang sedang berlangsung.

Melansir dari Kompas, Indonesia membeli vaksin dari Sinovac Biotech, bukan dari Novack. Indonesia akan mengimpor vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech Ltd sebanyak 50 juta dosis pada November 2020 sampai Maret 2021.

Sebelumnya, sebanyak 2.400 calon vaksin COVID-19 dari Sinovac tiba di Indonesia pada 19 Juli 2020. Bakal vaksin itu sedang diuji klinis di laboratorium milik Bio Farma dan Unpad, Bandung. Bakal vaksin Sinovac masuk dalam daftar calon vaksin yang dipantau WHO.

Kesimpulan

Belum ada identifikasi masalah kesehatan terkait hormon yang dilaporkan dari uji klinis vaksin COVID-19 yang sedang berlangsung.