Ada Ranjau di Lokasi Tenggelamnya KRI Nanggala 402, Cek Faktanya

Tagar PrayForKRINanggala402 bergema di jagat Twitter
Sumber :
  • Twitter/Istimewa

VIVA – Akun Twitter Intelektual Jadul (@plato_ids) mengunggah cuitan berupa narasi yang menyebutkan bahwa saat ini petinggi TNI dikejutkan dengan temuan banyaknya ranjau bawah laut di sekitar lokasi tenggelamnya KRI Nanggala 402. Ranjau-ranjau yang diklaim ditanam oleh China itu ditemukan berdasarkan hasil pantauan pesawat milik Amerika bernama P-8 Poseidon.

“Saat ini petinggi TNI digegerkan dengan temuan banyaknya ranjau bawah laut di sekitar lokasi tenggelamnya KRI Nanggala 402 | hasil pantauan pesawat intai Poseidon P-8 Amerika simpulkan ranjau tersebut ditanam angkatan laut komunis china|laut Indonesia sudah jebol | *infovalid”," narasi cuitan tersebut.

Penjelasan

Dilansir dari turnbackhoax.id, berdasarkan hasil penelusuran narasi dalam cuitan itu tidak benar. Mengutip dari Kompas, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen AL) Laksamana Pertama Julius Widjojono membantah klaim adanya ranjau yang ditanam oleh China. Ia juga berada di lokasi saat pesawat P-Poseidon melakukan operasi dan tidak ada informasi demikian.

“Salah besar. Di Peta Hidros (peta laut yang dikeluarkan oleh Pushidrosal) sudah tergambar dengan jelas daerah latihan kapal selam. Kalau ada ledakan pasti ada semburan air dari dalam laut, KRI-KRI sekitarnya pasti tahu. Kalau ledakan pasti banyak serpihan, kami tidak sulit cari posisi sunk-nya,” jelas Julius.

Sebagai tambahan, mengutip dari Liputan6, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan kapal selam bahwa KRI Nanggala 402 yang hilang di Perairan Utara Pulau Bali tak meledak. Kapal tersebut mengalami keretakan yang menyebabkannya tenggelam ke dasar laut.

“Tidak meledak, kalau meledak pasti sudah buyar semua, dan suara ledakannya pasti terdeteksi, kemungkinan mengalami retakan,” ujar Hadi dalam jumpa pers soal KRI Nanggala 402, Sabtu 24 April 2021.

Dari berbagai fakta yang telah dijabarkan, cuitan akun Twitter Intelektual Jadul (@plato_ids) itu dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.

Kesimpulan

Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia), faktanya Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen AL) Laksamana Pertama Julius Widjojono membantah adanya ranjau bawah laut sekitar lokasi tenggelamnya KRI Nanggala 402 yang ditanam oleh China.