Ribut Tantangan Baca Alquran

Topeng bergambar Bakal Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Medan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

VIVA – Perhelatan Pemilihan Presiden 2019 akan dilakukan kurang dari tiga bulan, 16 hari lagi. Dinamika politik dalam tahapan kampanye pun memanas. Kali ini, muncul usulan tes baca kitab suci Alquran untuk calon presiden dan calon wakil presiden.

Usulan ini disuarakan Ikatan Dai Aceh. Tujuannya agar bisa mengetahui komitmen dalam syiar Islam dari pasangan capres dan cawapres yang bersaing memperebutkan kursi RI-1 serta RI-2.

Ketua Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishaq, mengatakan pihaknya menyampaikan usulan baca Alquran karena ingin mengambil peran dalam pesta demokrasi Pilpres 2019. Hal ini menyesuaikan Ikatan Dai Aceh yang mengkhususkan pada pengembangan dakwah dan syiar Islam.

Tes baca Alquran ini juga disebut untuk mengakhiri polemik siapa pasangan capres-cawapres yang menguasai dan memahami baca tulis Alquran. Rencananya, Ikatan Dai menggelar tes itu di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Minggu, 15 Januari 2019.

Elite politik yang tergabung dalam tim sukses dua pasangan capres-cawapres merespons. Dua kubu saling beradu argumen. Dari pihak Tim Kampanye Nasional (TKN) yang merupakan timses pasangan nomor urut 01, Jokowi-Maruf Amin mendorong agar pesaing bisa memenuhi undangan tes tersebut.

Baca: Ikatan Dai Aceh Undang Capres-Cawapres Tes Baca Alquran

Sebaliknya, kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang notabene timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mematahkan usulan tes baca Alquran. Alasannya, usulan ini tak urgent dan belum diakomodasi dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Begitupun, Peraturan KPU (PKPU) belum mengatur tes baca Alquran.

Juru Debat BPN, Sodik Mujahid menghormati usulan Ikatan Dai Aceh. Namun, tim BPN memberi sinyal Prabowo-Sandi tak akan memenuhi undangan tes membaca Alquran di Aceh. Sodik mengatakan membaca Alquran bukan syarat capres dan cawapres sehingga tak perlu dilakukan.

Bagi Sodik yang penting capres dan cawapres bisa mengamalkannya secara demokratis dan konstitusional di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Prinsip itu yang lebih penting bukan hanya mampu membacanya dalam Bahasa Arab. Tapi, kita hormati dan hargai atas ide dari Ikatan Dai Aceh," kata Sodik, Senin, 31 Desember 2018.

Suara berbeda disampaikan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Juru Bicara TKN, Inas Nasrullah Zubir mengatakan usulan baca Alquran terkesan membuat pihak Prabowo tiba-tiba panik serta mulas. Bagi dia, berbagai argumen yang dilontarkan lawan malah menjadi tanda tanya.

Menurutnya, bila memang tak ada masalah, mestinya Prabowo-Sandi bisa memenuhi undangan tes baca Alquran.

"Kubu Prabowo tiba-tiba panik dan mulas begitu mendengar wacana yang digulirkan Ikatan Dai Aceh. Kenapa kubu Prabowo selalu panik ketika setiap acara ritual Islam dimunculkan dalam pilpres," jelas Inas kepada VIVA, Senin, 31 Desember 2018.

Selanjutnya, Drama Elite Politik