Kiat Bijak Kelola THR agar Tak 'Bangkrut' di Hari Raya

Ilustrasi laporan keuangan
Sumber :
  • HaloMoney

VIVA – Tak terasa Ramadan hanya tinggal menghitung hari. Bukan hanya momen silaturahmi yang dinantikan, namun yang tak kalah ditunggu-tunggu adalah Tunjangan Hari Raya (THR).

Bicara soal THR bisa diibaratkan dua mata pisau yang tajam. Jika Anda tidak bisa memanfaatkannya atau mengelola THR dengan baik untuk segala keperluan Hari Raya maka kenikmatan mendapat THR ini bisa berbalik menusuk Anda.

Kalimat itu tak jadi ungkapan semata. Adnin (30) salah satu yang pernah merasakan pengalaman buruk mengelola THR. Alih-alih membayangkan nominal 2 kali gaji ada di rekeningnya, dalam waktu 5 hari setelah di transfer nyatanya nominal itu tak juga cukup untuk memenuhi kebutuhannya di Hari Raya.

"Sebelum THR turun tuh, aku udah belanja ini itu, pesan kue-kue, beli baju via online, sampai gadget yang harusnya enggak perlu dibeli pun jadi tergiur, kebeli juga. Sampai sadarnya belakangan," ujar Adnin diwawancarai VIVA lewat telepon Senin 27 Mei 2019.

Beda lagi Adnin, Farah (35) bahkan tak bisa sepeserpun merasakan membelanjakan THR, pasalnya wanita yang baru saja jadi ibu rumah tangga dengan 2 anak ini mengaku seluruh uang THRnya ia gunakan untuk membayar cicilan kartu kredit.

"Tahun ini officially jadi ibu rumah tangga alias enggak kerja lagi, otomatis penghasilan Lebaran itu cuma dari suami. Mungkin belum biasa, bulan lalu saya kalap belanja pakai kartu kredit, aku pikir bisa bayar pakai THR. Eh, ngepas banget buat bayar hutang. Akhirnya untuk lebaran malah pakai gaji bulanan suami," ujarnya kepada VIVA.

Pengalaman Adnin dan Farah tentu juga dialami oleh banyak orang. Gagal mengelola THR justru malah bikin 'bangkrut' hingga tak ayal membuat orang jadi berhutang.

Pakar Manajemen, Kepala Program Studi Manajemen Unika Atma Jaya Christiana Fara Dharmastuti mengatakan bahwa THR merupakan penghasilan tahunan yang tidak rutin, sehingga sangat menyenangkan mendapatkan tambahan ekstra dari pendapatan rutin tersebut.

"Biasanya THR ini akan diperoleh dari perusahaan tempat bekerja secara cuma-cuma dalam jumlah yang cukup besar. Banyak orang yang menggunakan THR untuk keperluan menjelang lebaran. Akan tetapi, tidak semua orang bisa menggunakan THR dengan bijak," ujarnya dari rilis yang diterima VIVA beberapa waktu lalu.

Banyak di antara mereka yang berfoya-foya dan boros menggunakan uang THR. Hingga membuat uang tersebut habis sebelum hari raya tiba. Padahal sebenarnya kita harus hemat dan lebih bijak dalam menggunakanya.

"Apalagi Lebaran tahun ini berdekatan dengan masa libur kenaikan dan masa pendaftaran sekolah. Agar THR benar-benar dapat bermanfaat dengan optimal, maka pengelolaan keuangan THR menjadi sangat penting."

Alokasi buat apa saja sih THR itu?

Seperti namanya Tunjangan Hari Raya artinya THR dimaksudkan untuk menunjang pengeluaran domestik rumah tangga saat hari raya. THR ini bersifat satu tahun sekali yang diterima setiap karyawan.

Konsultan Keuangan dari Zap Finance Prita Ghozie menuturkan bahwa jumlah THR yang diterima biasanya bervariasi. Namun karena berbarengan dengan gaji bulanan, seakan-akan yang diterima terkesan besar. Padahal jika disandingkan dengan kebutuhan, THR justru bersifat seperti air yang mengalir entah ke mana.