Catatan dari Insiden Tubrukan Kereta

KRL tubrukan
Sumber :
  • @tmcpoldametro

VIVA.co.id - Kecelakaan kereta api kembali terjadi. Kali ini dialami dua rangkaian KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) di Stasiun Juanda, Jakarta, pada Rabu 23 September 2015 pukul 15.30 WIB. 

Meski tidak ada korban jiwa, akibat kecelakaan tersebut sebanyak 42 korban terluka. Termasuk seorang masinis mengalami luka parah, karena terjepit gerbong kereta. Sang masinis mengalami luka cukup berat pada jari kakinya. 

Kecelakaan terjadi saat KRL 1156 bergerak dari Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Bogor. Namun, di jalur yang sama, ternyata masih ada kereta, KRL 1154, yang sedang berhenti di Stasiun Juanda. Kecelakaan pun tidak terhindarkan.

Benturan keras pun terjadi dan empat gerbong di kedua rangkaian KRL rusak parah.

Berdasarkan keterangan PT KCJ, seharusnya setiap lima menit kereta api jalan. Belum diketahui mengapa masih ada kereta api yang berhenti, sehingga tertabrak.

Pada hasil pemeriksaan sementara di internal PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyebutkan, kecelakaan kereta diduga diakibatkan oleh kelalaian manusia.

"Penyelidikan sedang berjalan, nanti segera kami dapat selidiki penyebab sebenarnya," kata Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, kepada VIVA.co.id di Jakarta, Kamis 24 September 2015. 

Kecelakaan tersebut sempat mengakibatkan perjalanan KRL terganggu. Perjalanan KRL dari Stasiun Manggarai menuju Jakarta Kota dan sebaliknya pun terganggu. Karena, listrik aliran atas pada lintasan tersebut dimatikan untuk keperluan evakuasi KRL.

PT KAI dan aparat berwenang pun segera mengevakuasi dua KRL tersebut.
Masinis yang terjepit gerbong kereta api, baru mampu ditolong satu jam setelah insiden terjadi.

Evakuasi baru selesai dilakukan pada Kamis 24 September 2015 pukul 06.20 WIB. Dua jalur rel lintas Jakarta Kota-Manggarai sudah dapat dilalui KRL, pada pukul 06.30 WIB, dan relasi Jakarta Kota-Bogor dan Jakarta Kota-Bekasi kembali normal.

Meski begitu, proses evakuasi tersebut berjalan lebih lambat dari prediksi sebelumnya. Direktur Utama PT KCJ, MN Fadhila, sebelumnya memperkirakan evakuasi selesai pada pukul 02.00 WIB.

PT KCJ mengaku kecelakaan di Stasiun Juanda mengakibatkan kerugian sebesar Rp20 miliar. Nilai itu untuk gerbong-gerbong kereta yang rusak karena kecelakaan.