Bola Panas Dana Haji

Calon Haji asal Indonesia menunggu keberangkatan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

VIVA.co.id – Sepekan terakhir, isu soal pengelolaan dana haji gonjang ganjing di negeri ini. Negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia ini memang memiliki simpanan dana haji yang menggiurkan, sekitar Rp90 triliun.

Isu ini bergulir sejak pekan lalu ketika Presiden Jokowi menyampaikan  ide tersebut pada Rabu, 26 Juli 2017. Hari itu, usai melantik Badan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ia menyampaikan usulan, agar dana yang besar dari anggaran haji bisa dimanfaatkan untuk sektor produktif. Jokowi meminta BPKH untuk mengkaji pemanfaatan dana haji di sektor-sektor infrastruktur dan memiliki keuntungan.

"Sehingga dari keuntungan itu bisa dipakai untuk mensubsidi ongkos-ongkos, biaya-biaya, sehingga nanti (biaya haji) menjadi lebih turun terus," kata Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 26 Juli 2017.

Ini bukan pertama kalinya Jokowi menyampaikan ide tersebut. Ia pernah menyampaikan ide ini saat menerima panitia seleksi calon anggota BPKH, pada bulan Maret lalu.  Menurut Jokowi, investasi dana haji yang jumlahnya mencapai Rp90 triliun itu harus dilakukan secara profesional, dan bisa menguntungkan. Termasuk, melakukan investasi dalam upaya pemerintah membangun infrastruktur yang membutuhkan dana yang juga tidak sedikit.
BPKH diminta untuk meniru negara lain, yang pengelolaan dananya dinilai cukup bagus. Dengan pengelolaan yang baik bisa memberikan keuntungan lebih. Apalagi, potensi keuangan haji Indonesia paling besar dibanding negara lain. Ia merujuk pada Malaysia yang menurutnya memiliki pengelolaan dana haji yang sangat baik.