Aksi Magis Dua Penyihir di 'The Kid Who Would Be King'

Film 'The Kid Who Would Be King'.
Sumber :
  • dok. 20th Century Fox

VIVA – Kalau Anda dan keluarga menyukai film yang bercerita tentang ksatria, penyihir serta makhluk mistis, maka The Kid Who Would Be King wajib ditonton! Film ini mengangkat legenda Raja Arthur dan pedang excalibur pada era modern.

Film bercerita tentang Alex (Louis Serkis) yang sering di-bully di sekolah. Lalu tiba-tiba saja Alex terlibat dalam petualangan magis setelah ia mencabut pedang yang ditemukannya. Siapa sangka, pedang itu ternyata excalibur, milik Raja Arthur yang legendaris. Bersamaan dengan itu, kekuatan penyihir jahat Morgana pun bangkit. Bersama ketiga temannya, Bedders, Kaye dan Lance, Alex harus berjuang menyelamatkan Inggris dari ancaman Morgana. Untungnya, mereka dibantu oleh penyihir sekutu Raja Arthur, Merlin.

Morgana dan Merlin, keduanya adalah penyihir kuat yang punya kesaktian tinggi. Mau tahu kekuatan apa yang mereka miliki?

Morgana

Morgana dulunya adalah saudara tiri Raja Arthur, namun ambisinya terhadap excalibur telah mengubahnya menjadi jahat. Karena itu, Raja Arthur dan Merlin terpaksa mengurungnya di dasar bumi. Morgana bangkit dengan kekuatan luar biasa. Pemeran Alex, Louis Serkis bercerita, "Morgana punya tiga bentuk: wanita cantik, iblis besar bersayap serta makhluk seperti naga raksasa yang sangat menyeramkan." Selain bisa berubah jadi monster, ia juga mampu mengendalikan undead knights, alias zombie ksatria.

Dari rilis yang diterima VIVA, Rebecca Ferguson menjalani transformasi yang tidak mudah untuk menjadi Morgana. Setiap pagi, ia harus datang jauh lebih awal dari pemain lain untuk memakai kostum prosthetics dan dirias selama empat jam. Rebecca pun bercerita tentang salah satu kostum yang dikenakannya. "Jany, penata kostum kami menciptakan kostum mengagumkan ini dari akar dan batang tumbuhan yang kotor, basah sekaligus indah. Seperti karya seni haute couture," katanya.

Merlin

Sedangkan sang penyihir sakti, Merlin ditampilkan dengan berbeda. Jika selama ini Merlin dikenal sebagai penyihir tua, di The Kid Who Would Be King muncul dua versi Merlin. Sutradara dan juga penulis, Joe Cornish menjelaskannya, "Merlin hidup berlawanan dengan waktu. Semakin ia menua, fisiknya malah menjadi lebih muda. Idenya di sini, ia memiliki siklus hidup seperti itu. Tapi ia bisa tampil dalam wujud muda atau tua sesuai keinginannya."

Demi memantau dan membantu Alex cs, Merlin muda (Angus Imrie) muncul di sekolah sebagai murid. Ia juga melatih anak-anak untuk menjadi ksatria. Merlin bahkan mengajarkan mantra khusus kepada Bedders. Tidak seperti penyihir lain, ia tidak membutuhkan tongkat sihir. Merlin tua (Sir Patrick Stewart) sesekali juga muncul, terutama saat menghadapi Morgana.

Film ini menyihir penonton dengan adegan-adegan yang seru, menegangkan sekaligus kocak. The Kid Who Would Be King bisa disaksikan mulai 23 Januari 2019.