Usai Bebas Murni, Jerinx Lakukan Ritual Pembersihan Diri

Jerinx.
Sumber :
  • Instagram/jrxsid

VIVA – Drummer grup band Superman is Dead, I Gede Ari Astina atau yang akrab disapa Jerinx, telah resmi bebas setelah menjalani hukuman penjara selama 10 bulan, karena tersandung kasus ujaran kebencian. Jerinx ditetapkan sebagai tersangka terkait postingan “IDI kacung WHO” di akun media sosial miliknya. 

Jerinx bebas pada hari ini, Selasa, 8 Juni 2021. Saat dihubungi awak media, Kuasa Hukum Jerinx, I Wayan Gendo Suardana memeberi penjelasan terkait kebebasan kliennya tersebut. Menurut I Wayan, Jerinx dijemput oleh pihak keluarga di hari kebebasannya.

“Tadi prosesnya dari jam 9-an lah ya, 9.20 WITA Jerinx keluar dari Lapas sebagai warga negara bebas. Tadi dijemput oleh bapak kandungnya, terus sama istrinya, Nora, temannya di SID, Bobikul sama Eka Rock, dan beberapa teman dekatnya, dan pengacara,” kata I Wayan saat dihubungi awak media.

I Wayan melanjutkan, Jerinx bebas murni dan tidak mengambil hak asimilasi COVID-19. Jika Jerinx mengambil hak asimilasi COVID-19, maka dia akan bebas lebih cepat dari hari ini.

“Iya bebas murni, Jerinx tidak mengambil hak asimilasi Covid-nya, kalau diambil bisa lebih cepat dibanding hari ini. Dia bebas murni untuk 10 bulan penjaranya,” kata I Wayan.

“Sementara untuk denda Rp10 juta subsider kurungan itu dibayar, itu bukan karena keinginan Jerinx tapi keinginan simpatisan yang merindukan Jerinx lebih cepat keluar. Sehingga dendanya sebagian dibayarkan oleh simpatisan dari hasil donasi publik, kemudian sebagiannya dilengkapi atau dicukupi keluarga Jerinx,” kata I Wayan menambahkan. 

Menurut I Wayan, setelah bebas, Jerinx tidak memberi pernyataan kepada awak media karena ingin fokus melakukan ritual pembersihan diri. 

“Setelah bebas tadi dia (Jerinx) langsung keluar Lapas, sementara tidak memberikan statement kepada media, karena pertimbangan tertentu dan karena ingin fokus melakukan penyucian diri atau pembersihan diri secara ritual Hindu Bali, melakukan pelukan begitu bersama keluarganya secara privat dan khusus agar fokus. Dia menjalani prosesi melukat atau pembersihan diri, atau ritual,” kata I Wayan.