Masjid Al Aqsa Diserang, Gigi Hadid Ikut Bersuara

Gigi Hadid.
Sumber :
  • instagram.com/gigihadid

VIVA – Gigi Hadid ikut buka suara dan mengecam serangan yang dilakukan tentara Israel pada umat muslim di Mesjid Al Aqsa Palestina. Menurut mantan kekasih Zayn Malik itu, rumah ibadah seharusnya menjadi tempat berlindung alih-alih mendapat serangan berbahaya.

Hal itu terlihat dari akun pemilik nama lengkap Jelena Noura Hadid melalui fitur instagram story. Model 26 tahun itu mengunggah kembali video terkait penyerangan zionis terhadap umat Muslim yang tengah beribadah di Mesjid Al Aqsa.

Akun Lanzy Bear yang diunggah kembali oleh Gigi, menunjukkan cuplikan miris ketika umat Muslim berkumpul untuk ibadah di mesjid. Namun, tentara Israel justru menyerang dengan senjata api, ledakan, serta menembakkan gas air mata.

"Sangat penasaran (alasan) para tentara harus menyerbu sebuah mesjid di momen yang sangat penting bagi umat Muslim," tulis Gigi Hadid.

Mirisnya lagi, para tentara memakai perlengkapan perang yang begitu sempurna sementara warga Palestina hanya bermodal pakaian untuk beribadah.

Di video singkat itu, terlihat pula warga yang bertahan dari serangan dengan melemparkan batu kepada para tentara.

"Apakah hal ini perlu dilakukan atau hanya sebuah komunitas yang memuja (aksi) terorisme," tulis Gigi Hadid geram.

Sebelumnya, supermodel Gigi Hadid juga sempat mengkritik serangan teror mematikan beberapa waktu lalu di Tel Aviv. Menurutnya, serangan itu merugikan perjuangan nasional Palestina dan kekecewaan bagi Palestina yang menginginkan perdamaian.

Hadid, yang memiliki ayah asal Palestina, memposting pesan ke akun Instagram-nya setelah seorang pria bersenjata Palestina di Tepi Barat membunuh tiga orang Israel dan melukai beberapa lainnya.

"Saya ingin mengatakan bahwa terorisme bertentangan dengan pesan sebenarnya dari Gerakan Palestina Merdeka,” tulisnya kepada 73 juta pengikutnya.

“Apa yang terjadi di Tel Aviv adalah sebuah tragedi; dan mengecewakan bagi warga Palestina yang menginginkan perdamaian dan keadilan untuk semua — terlepas dari agama, ras, atau politik," ungkapnya lagi.