Asian Games: Antrean Panjang Akibat Penjualan Tiket Online Bermasalah

Antrean panjang penjualan tiket di tempat (on-site) di GBK Senayan untuk cabang olahraga bulutangkis. - KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA
Sumber :
  • bbc

Antrean panjang hingga sekitar 200 meter terlihat di depan kios penjualan tiket pertandingan bulutangkis di Senayan, Jakarta, hari Selasa (21/08).

Para pengantre terpaksa menunggu lama demi tiket yang sudah tak tersedia lagi secara online.

Salah satunya Diah Ramli yang mengantre dua jam demi sebuah tiket pertandingan bulutangkis semifinal putri yang sedang berlangsung saat dia masih mengantre.

"Tadinya sih mau badminton yang pukul enam tapi katanya sudah habis jadi yang ada saja. Sudah mengantre soalnya dua jam, tanggung kalau langsung balik," ungkap Diah.

Diah bahkan sampai permisi dari kantor dan mengantre dari pagi karena ingin mendukung timnas Indonesia, sama seperti yang dilakukan Aldre Rivan Rivaldi.

"Demi Indonesia," jawab Aldre sambil tertawa.

Aldre yang juga sudah mengantre selama dua jam demi mendapatkan tiket semifinal bulutangkis putra mengkritik sistem penjualan tiket yang dianggapnya kurang efisien.

"Padahal banyak yang kosong kenapa tidak semuanya diaktifkan? Cabang-cabang (olahraga) yang sepi kan bisa di- di beberapa loket saja?" ujar Aldre.

"Seharusnya mereka bisa antisipasi badminton itu pasti antusiasmenya lebih tinggi," tambahnya.

Masukan serupa datang dari Susanti Fajariya yang juga terpaksa membeli tiket bulutangkis putri yang sedang berlangsung karena tiket bulutangkis putra sudah habis terjual.

"Harusnya yah yang (antre) siang (untuk membeli) tiket siang, harusnya dibedakan," tutur Susanti.

Tiket pertandingan olahraga Asian Games 2018 sebetulnya dapat dibeli secara online namun nyatanya situs resmi penjualan tiket menyatakan hampir semuanya sudah ludes terjuali.

Karenanya banyak waga yang terpaksa membeli di tempat (on-site), yang disisihkan sebanyak 20?ri jumlah tiket yang tersedia, kendati harus mengantre panjang dan berjam-jam.

Penyelenggara Asian Games, INASGOC, mengaku telah mengganti mitra penjual tiket resmi Asian Games 2018 dari Kiostix ke blibli.com untuk mengakomodir permintaan tiket yang tak sanggup dilayani oleh Kiostix.

"Blibli masih harus berkonsolidasi data antara Kiostix dan Blibli karena kan sebagian sudah dijual melalui Kiostix. Sebagian besar yang menurut Kiostix sudah itu sedang dicek ulang lagi satu per satu, apakah benar-benar masih ada tempatnya atau karena sistemnya yang kurang baik," jelas juru bicara INASGOC, Danny Buldansyah.

Danny pun berjanji membereskan kekisruhan ini dalam dua hari, mengatakan bahwa penjualan tiket akan terus "dievaluasi dan diperbaiki."

Pembukaan Asian Games 2018 pada Sabtu (18/08) lalu dipuji berbagai kalangan, memicu animo masyarakat untuk menonton.

Masalahnya, ketika masyarakat Indonesia begitu bergairah mendukung timnas dan meramaikan perhelatan olahraga terbesar di Asia ini, panitia justru kewalahan dalam mengatur urusan tiket pertandingan dan perlombaan.