Penutupan Asian Games 2018: Lima Hal yang Jadi Pembicaraan

Tiga maskot Asian Games 2018. - Antara/Widodo S Jusuf
Sumber :
  • bbc

Lima hal yang jadi pembicaraan di sekitar upacara penutupan Asian Games 2018 termasuk pengibaran bendera Cina dan keputusan Presiden Joko Widodo untuk menonton bersama korban gempa di Lombok.

Asian Games 2018 berakhir dengan rekor prestasi terbaik Indonesia di Asian Games dengan 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu. Meskipun sempat ada beberapa masalah dalam pelaksanaannya, pada akhirnya Asian Games menuai pujian yang tak sedikit.

Itu hanya satu dari beberapa hal yang jadi perbincangan di hari terakhir sekaligus penutupannya, Minggu (02/09). Berikut lima hal yang banyak dibicarakan.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengucapkan selamat kepada rakyat Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 yang tak terlupakan.

"Selamat kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia yang menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang tak terlupakan. Pertandingan-pertandingan itu menjadi saksi penampilan hebat para atlet dan mewujudkan semangat sportivitas yang luar biasa," kata Modi melalui Twitternya.

Kolumnis South China Morning Post menilai dari pelaksanaan Asian Games ini, Jakarta layak jadi kota kandidat Olimpiade. "Meski ada kekhawatiran tentang polusi udara, kemacetan, dan fakta bahwa Indonesia cuma punya waktu tiga tahun untuk persiapan, Jakarta dan Palembang bisa bangga dengan karya mereka," demikian tulisnya dalam

Presiden Dewan Olimpiade Asia, , OCA, Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah pun memuji Indonesia dalam pidatonya di acara penutupan.

"Langit pun menangis karena sangat sedih, kami harus meninggalkan negaramu yang indah," katanya dalam bahasa inggris.

Dia melanjutkan dengan kata berbahasa Indonesia "Kalian selalu di hati," kata dia saat memberikan sambutan dalam acara penutupan.

2. Presiden menonton bersama korban gempa bumi di Lombok

Setelah memberikan bonus untuk para atlet peraih medali pada Minggu (02/09) pagi, Presiden Joko Widodo bertolak ke Lombok untuk menyaksikan penutupan Asian Games bersama para korban gempa.

Presiden tidak hadir di upacara penutupan di Jakarta, namun kemudian memberikan sambutannya dari Lombok melalui video. Langkah ini, seperti sejumlah pernyataan atau tindakan lain, menuai pujian sekaligus cacian dari warganet.

3. Peran relawan

Acara penutupan Asian Games disertai parade bendera negara peserta, dan para atlet kontingen negara masing-masing. Setelah itu, para relawan yang selama ini membantu pelaksanaan Asian Games pun ikut berparade.

4. Peringatan tentang dikibarkannya bendera Cina

Sebelum penutupan Asian Games dimulai, tersebar peringatan di media sosial dan pesan berantai di aplikasi chat bahwa dalam upacara penutupan akan ada pengibaran bendera Cina.

Pengibaran bendera tersebut dikhawatirkan akan dipakai oleh oposisi untuk mengembuskan isu dominasi Cina.

Padahal, bendera Cina dikibarkan dalam rangkaian serah terima dari Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 kepada Cina sebagai tuan rumah Asian Games 2022.

Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin dan Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani menyerahkan obor dan bendera Asian Games kepada para perwakilan dari Hangzhou, Cina, termasuk Walikotanya, Xu Li Yi.

Pada penutupan Asian Games 2014 di Korea Selatan pun, bendera Indonesia dikibarkan dengan iringan Indonesia Raya, sebab Indonesia akan menjadi tuan rumah selanjutnya.

5. Mengenang Drawa, maskot Asian Games 2018 yang batal tampil

Sebelum Kaka si badak, Atung si rusa dan BhinBhin si burung cendrawasih menjadi maskot Asian Games, ada Drawa. Drawa adalah burung cendrawasih berpakaian pencak silat.

Namun desain Drawa dinilai "seadanya" dan usang oleh warganet, saat desain ini muncul pada 2015. Badan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Pemuda dan Olahraga kemudian mengganti maskot Asian Games menjadi Kaka, Atung dan BhinBhin.

Bagaimana nasib Drawa? Sebuah twit berseri mengarang cerita tentang Drawa yang langsung jadi populer di media sosial.

Asian Games 2018 pun ditutup dengan deretan prestasi Indonesia, meninggalkan kebanggaan bagi para atlet, rakyat Indonesia, termasuk para warganet.