Dana Hak Siar Asian Games Jadi Kontroversi, Ini Kata KOI
Sabtu, 5 September 2015 - 03:04 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
- Dana hak siar Asian Games 2018 menjadi bahan perbincangan dalam rapat antara Kemenpora dan Komisi X DPR RI, Kamis 3 September 2015 kemarin. Terjadi perdebatan yang cukup alot dalam rapat tersebut mengenai masalah ini.
Seperti diketahui, Indonesia diwajibkan membayar uang sebesar US$2 juta sebagai garansi deposit, ditambah US$15 juta untuk dana iklan serta publikasi.Masih ada lagi biaya yang harus dibayarkan Indonesia.
Baca Juga :
"Mungkin kurang informasi saja. Soalnya, saat RDPU dengan Komisi X, pak Utut tak hadir. Sudah 2 sampai 3 kali dibahas," ujar Rita saat ditemui di kantor Kemenpora, Jumat 4 September 2015.
Rita pun menjelaskan bahwa sebenarnya bukan Indonesia saja yang dibebankan biaya-biaya besar itu untuk menyelenggarakan Asian Games. Sebagai contoh, disebutkan Rita, Korea Selatan juga harus membayar biaya-biaya tersebut.
Ini agar pihak OCA bisa menjamin posisi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games aman. "Sebenarnya yang US$30 juta itu bukan sekarang juga, nanti. Jadi by term. Yang wajib justru yang US$17 juta (US$2 juta + US$ 15 juta). karena promosi untuk bisa dapatkan sponsor," kata Rita.
"Ini memang jadi standar dari OCA. Contohnya begini, Korea Selatan saja, bayar US$50 juta hanya untuk hak siar karena yang punya hak itu memang OCA," lanjutnya.