10 Komentar Muhammad Ali yang Paling Dikenang

Mantan petinju, Muhammad Ali.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Dunia baru saja kehilangan Muhammad Ali. Petinju legendaris ini mengembuskan napas terakhir di usia 74 tahun, Sabtu 4 Juni 2016.

Selama karier tinjunya, ia telah 61 kali naik ring, di mana 56 kali menang dengan 37 kali menang KO. Sepanjang karier tinjunya, ia hanya lima kali kalah, dan belum pernah imbang.

Dia meraih medali emas pada Olimpiade 1960 di Roma, Italia. Kemudian, terjun ke dunia tinju profesional pada 29 Oktober 1960. Tahun 1981, Ali pensiun dari dunia tinju.

Berbagai kenangan dilalui Ali semasa hidupnya. Tak terkecuali komentar-komentar terkenal yang dilontarkannya. Berikut 10 komentar Ali yang paling dikenang, seperti dilansir ESPN:

10. "Saya tidak menghitung jumlah sit-up. Saya baru mulai menghitung, saat mulai bisa menyakiti lawan, karena itulah satu-satunya cara untuk menghitung. Itulah yang membuat Anda menjadi juara".

9. "Diam adalah emas, saat Anda tak bisa memikirkan jawaban yang baik".

8. "Saya harap orang-orang mencintai sesama, sama seperti mereka mencintai saya. Ini akan menjadi dunia yang lebih baik".

7. "Bukan pegunungan di depan mata yang bisa membuat Anda terjatuh. Itu adalah kerikil dalam sepatu Anda".

6. "Keinginan harus lebih kuat dari keterampilan".

5. "Janganlah menghitung hari. Biarlah hari yang menghitung".

4. "Pertarungan adalah mengenai menang atau kalah. Itu tak jauh dari saksi mata, di belakang garis, di gym. Di luar sana masih ada jalan panjang, jauh sebelum saya menari di bawah lampu-lampu ini".

3. "Saya adalah yang terhebat. Saya mengatakan itu, sebelum saya tahu. Saya akan meyakinkan dunia bahwa saya benar-benar yang terhebat".

2. "Melayang seperti kupu-kupu, menyengat seperti lebah. Anda tak bisa memukul apa yang tak terlihat di mata Anda".

1. "Mustahil hanyalah kata yang diungkapkan oleh orang lemah yang merasa lebih senang hidup di dunia saat ini, dibandingkan mengeluarkan kekuatan untuk mengubahnya. Mustahil bukan fakta, itu pendapat. Mustahil itu potensi. Mustahil bersifat sementara. Tak ada yang mustahil".