CdM Keluhkan Gaung Asian Games Kalah dari Kasus Pedofil

Ketua KONI Pusat, Toni Suratman (kanan) dan CdM Indonesia di Asian Games 2018, Komjen Pol Syafruddin.
Sumber :
  • VIVA/Donny Adhiyasa

VIVA – Asian Games 2018 tinggal tujuh bulan lagi bergulir. Namun, gaung dari perhelatan pesta olahraga bangsa Asia tersebut dirasa belum menjadi perhatian masyarakat saat ini.

Hal itu pula yang diungkapkan oleh Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018, Komjen Pol Syafruddin. Pria yang juga menjabat sebagai Wakapolri tersebut sangat menyayangkan bahwa ajang bergengsi sebesar Asian Games belum menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat.

Ke depannya, CdM berharap ada gerakan dan upaya serius agar gaung akan bergulirnya multievent empat tahunan benua kuning ini benar-benar jadi momentum positif mengangkat harkat dan harga diri bangsa di mata dunia.

"Paling tidak ada 3 momentum bangsa Indonesia bisa cepat dikenal, dihargai dan dihormati setelah kita merdeka. Yang pertama itu proklamasi kemerdekaan atas perjuangan bangsa, kedua adalah Konferensi Asia-Afrika serta Asian Games 1962 di mana kita tuan rumah dan jadi runner up di bawah Jepang," ungkap Syafruddin saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi persiapan Asian Games, Jumat 12 Januari 2018.

"Saya akan terus menggelorakan Asian Games. Kenapa demikian? Karena masih di bawah 20 persen opini tentang Asian Games, kasus pedofil masih tinggi ratingnya, tapi pedofil tidak bisa mengangkat harga diri bangsa, ini harus dibalik," tegasnya.

Penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang hingga kini progress-nya kian dikebut. Persiapan terkait anggaran, akomodasi atlet dan pemantapan pelatnas kontingen Indonesia pun menjadi bahasan dalam pertemuan Jumat pagi  di Auditorium Kemenpora yang dihadiri Menpora, Ketua KOI/INASGOC, Waketum KONI dan CdM kontingen Indonesia.