Menyambut Generasi Baru One Pride MMA

Rama Supandhi juara kelas terbang One Pride.
Sumber :
  • https://www.instagram.com/oneprideimma/

VIVA – One Pride Mixed Martial Arts edisi pembuka 2020, memberikan kejutan. Sabtu 15 Februari 2020 lalu, di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, dua juara baru muncul dan meruntuhkan dominasi dari pendahulunya.

Jeka Asparido Saragih, memulai jatuhnya dominasi dari para juara yang selama ini sudah menancapkan kukunya.

Menghadapi Angga, Jeka sebenarnya tampil eksplosif di awal. Dua pukulan telaknya sempat membuat Angga oleng.

Namun, The Hitman memiliki daya tahan tubuh yang luar biasa. Dia kembali bangkit usai menerima pukulan telak Jeka.

Kena dua pukulan telak Jeka, Angga tak menyerah. Dia malah menekan Jeka untuk bertarung di bawah. Pun, Angga bisa meladeni Jeka tarung di atas dengan kemampuan tinjunya.

Yang patut jadi catatan adalah, kemampuan submission Angga ternyata begitu luar biasa.

Kemampuan Angga semakin lengkap, karena makin mapan dengan teknik submission yang dimilikinya. Jeka kewalahan dengan kondisi itu.

Terlihat, dia tak siap menghadapi Angga di bawah. Meski beberapa kali bisa lolos, Jeka tetap saja mampu dikontrol oleh Angga.

Ground and pound, arm bar, hingga akhirnya Angga mengunci Jeka dan meraih kemenangan lewat rear naked choke.

"Perkembangan saya, selama berkarier di One Pride, cukup memuaskan. Ketika berkarier di sini, saya memang sudah memimpikan bisa meraih sabuk juara. Kerja keras terbayar, dan dalam prosesnya, saya memang belajar disiplin beladiri lain, termasuk mengasah kemampuan submission," terang Angga.

Selain Jeka, keperkasaan Suwardi juga runtuh. Becak Lawu dikalahkan oleh Rama Supandhi dalam duel ketat selama tiga ronde.

Performa Rama, saat berduel lawan Suwardi, memang begitu mengejutkan. Sebab, The Hellboy mampu mengontrol Suwardi dengan begitu kuatnya.

Hingga akhirnya, Suwardi melakukan kesalahan. Rama pun melepaskan rear naked choke, Suwardi menyerah dan kehilangan gelarnya.

"Ini membuktikan, tak ada yang nyaman di singgasana. Kualitas petarung di One Pride semakin rata. Artinya, tak ada yang nyaman di atas. Silih berganti, petarung mencoba untuk meruntuhkan dominasi sang juara. Di awal 2020, kami dapat juara baru. Fight Night yang luar biasa," kata Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia, Anindra Ardiansyah Bakrie.