Punya Pukulan Naga, Bruce Lee Bisa Jadi Juara Tinju

Bruce Lee.
Sumber :
  • facebook.com/BruceLee

VIVA – Legenda tinju dunia, George Foreman, yakin aktor laga berdarah Hongkong, Bruce Lee, punya kapasitas luar biasa untuk menjadi petarung profesional. Andai turun di pentas tinju, Foreman percaya Lee menjadi juara dalam kelasnya.

Pendapat ini dilayangkan Foreman setelah melihat deretan aksi Lee dalam film-filmnya. Tanpa menggunakan stunt man, atau aktor pengganti, Lee menunjukkan kemapanan dalam urusan teknik beladirinya.

Kecepatan, kekuatan, dan presisi pukulan Lee, dianggap Foreman di atas rata-rata. Bisa saja, dinilai Foreman, dengan pukulan itu, Lee akan membuat gempar jagat tinju.

"Di kelasnya, dia bisa melakukan apa saja, termasuk jadi juara. Saya ingat ketika datang ke Hawaii 1973 silam, menonton filmnya, Enter the Dragon. Ketika saya keluar usai menonton, orang-orang di belakang saya terkejut dengan aksinya," kata Foreman dilansir The Sun.
Baca juga: Kelumpuhan Saraf Marquez Bikin Ngeri, Bagaimana Nasibnya di MotoGP?

"Saya saat itu jadi juara kelas berat. Tapi saya begitu terpukau. Syok! Karena aksi Lee bisa membuat penonton terkagum-kagum. Bruce Lee mengubah segalanya," lanjutnya.

Lee sebenarnya pernah melakoni pertarungan tinju. Sebuah dokumen yang berasal dari koran lokal Hong Kong membuktikan, Lee ternyata pernah tampil di ajang tinju

Dalam ajang bertajuk Inter-School Individual Boxing Championship, 29 Maret 1958, Lee bertarung dengan Gary Elms, yang saat itu jadi juaranya, di gymnasium sekolah St George, Hong Kong. Dalam duel tersebut, dilansir Bloody Elbow, Lee diakui menang dalam perhitungan angka.

Tapi, ada laporan yang menyebutkan, saat bertarung dengan Elms, Lee sejatinya tak melancarkan serangan murni tinju. Beberapa teknik wing chun sempat dilepaskan Lee.
Baca juga: Duel Liar WWE, Sampai Sisakan Bra

Aksi Lee membuat Elms keteteran dan sempat jatuh di kanvas beberapa kali. Dalam laporan lain pula, Elms juga seharusnya kalah TKO, bukan angka.

Hanya saja, daya tahan tubuh Elms begitu baik. Hingga, dia mampu bertahan dan bangkit beberapa kali. Situasi tersebut membuat Lee frustrasi dan merasa tak layak menang.