Indonesia Terancam Tak Ikut Piala Uber 2014
Selasa, 22 Oktober 2013 - 18:35 WIB
Sumber :
- ANTARA/Maha Eka Swasta
VIVAnews - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pimpinan Pusat Persatuan Bulatangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Rexy Maniaky, mengomentari wacana tidak tampil di ajang Piala Uber 2014. Rexy menegaskan keputusan itu akan diambil pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PP PBSI.
Melihat peta kekuatan bulutangkis di nomor tunggal putri dan ganda putri, Indonesia jauh tertinggal dengan negara seperti China, Korea Selatan, Jepang, dan Denmark. Rexy pun berusaha realistis dengan kekuatan bulutangkis putri Indonesia saat ini.
"Para pemain putri Indonesia harus memperbaiki peringkat dulu. Persaingan di delapan besar sangat sulit karena ada China, Korsel, Jepang, India, Thailand, Taiwan dan Denmark. Kemudian ada juga Jerman dan Hong Kong yang tangguh," ujar Rexy dalam acara "Angkat Raketmu" di Jakarta, Selasa 22 Oktober 2013.
"Kalau diturunkan yang muda, dibilang tak ada pengalaman. Tapi, kirim yang senior, dibilang itu-itu aja. Jadi serba salah juga. Kami akan mix and match soal kualitasnya," katanya.
Rexy menegaskan keputusan mengenai pengiriman tim Piala Uber 2014 yang berlangsung di India, akan diputuskan pada Mukernas PP PBSI di Bali, 29-30 November 2013. Sedangkan untuk tim Piala Thomas, Rexy mengatakan Indonesia akan mengirim kekuatan terbaik.
"Indonesia kekuatan penuh di Piala Thomas. Nomor tunggal putra belum mengkhawatirkan. Kita sudah mempersiapkan pemain khususnya pemain muda dari sekarang. Pemain muda memiliki masalah di jam terbang," ujar Rexy.
Prestasi terbaik Indonesia di Piala Uber terjadi pada 2008 ketika menjadi tuan rumah. Saat itu tim Piala Uber Indonesia dikalahkan China di babak final 0-3. (eh)
Baca Juga :
Melihat peta kekuatan bulutangkis di nomor tunggal putri dan ganda putri, Indonesia jauh tertinggal dengan negara seperti China, Korea Selatan, Jepang, dan Denmark. Rexy pun berusaha realistis dengan kekuatan bulutangkis putri Indonesia saat ini.
"Para pemain putri Indonesia harus memperbaiki peringkat dulu. Persaingan di delapan besar sangat sulit karena ada China, Korsel, Jepang, India, Thailand, Taiwan dan Denmark. Kemudian ada juga Jerman dan Hong Kong yang tangguh," ujar Rexy dalam acara "Angkat Raketmu" di Jakarta, Selasa 22 Oktober 2013.
"Kalau diturunkan yang muda, dibilang tak ada pengalaman. Tapi, kirim yang senior, dibilang itu-itu aja. Jadi serba salah juga. Kami akan mix and match soal kualitasnya," katanya.
Rexy menegaskan keputusan mengenai pengiriman tim Piala Uber 2014 yang berlangsung di India, akan diputuskan pada Mukernas PP PBSI di Bali, 29-30 November 2013. Sedangkan untuk tim Piala Thomas, Rexy mengatakan Indonesia akan mengirim kekuatan terbaik.
"Indonesia kekuatan penuh di Piala Thomas. Nomor tunggal putra belum mengkhawatirkan. Kita sudah mempersiapkan pemain khususnya pemain muda dari sekarang. Pemain muda memiliki masalah di jam terbang," ujar Rexy.
Prestasi terbaik Indonesia di Piala Uber terjadi pada 2008 ketika menjadi tuan rumah. Saat itu tim Piala Uber Indonesia dikalahkan China di babak final 0-3. (eh)