Rinjani yang Ayu Terbangun dari Peraduan

Gunung Rinjani
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Sejak meletus pada tanggal 23 Oktober 2015 silam, Gunung Rinjani seolah menggeliat dari peraduannya. Efek erupsi dari aktivitas Gunung Barujari - Rinjani bahkan sempat memaksa penerbangan dari dan ke Bandara International Lombok ditutup kala itu. Abu vulkanik erupsi Gunung Barujari - Rinjani sudah sampai Mataram.

Dalam rekaman kamera pemantau milik pos pemantauan Gunung Rinjani, terlihat asap tebal membumbung dari kawah Gunung Barujari. Pijaran api pun tampak jelas bahkan diperkirakan mencapai 300 hingga 350 meter ke arah Danau Segara Anak. Sedangkan ketinggian letusan mencapai 2.500 meter. Meskipun tidak sampai melumpuhkan Lombok secara keseluruhan, tapi pesona Rinjani sempat terhenti karenanya. Pengunjung dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di sekitar kaldera Gunung Rinjani dan di dalam radius tiga kilometer dari kawah Gunung Jaribaru.

Gunung Rinjani memang merupakan trek pendakian yang selalu jadi favorit. Jalur pendakian menuju Rinjani melalui sawah dan ladang tembakau dengan keindahan alam dan pemandangan yang sangat mengagumkan. Gunung Rinjani merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, dengan ketinggian 3726 m di atas permukaan laut. Makanya tak heran dengan adanya aktivitas Gunung Barujari – Rinjani mampu memaksa para pendaki mengurungkan niatnya untuk menaklukkan tempat ini.

Pendakian Gunung Rinjani dianggap sebagai salah satu penjelajahan terbaik di kawasan Asia Tenggara. Trek pendakian Gunung Rinjani biasanya di mulai dari Senaru menuju lereng kawah, lalu menuruni kawah danau dan berlanjut ke Sembalun Lawang. Pendakian dengan rute trek ini biasanya menghabiskan waktu 3 hari. Ada juga yang memulai pendakian dari Sembalung Lawang dan berakhir di Senaru.

Bagi para pendaki sejati biasanya langsung melanjutkan pendakian ke puncak gunung berapi. Pendakian menuju Rinjani dapat di tempuh dalam waktu 4 hari, dimulai dari Sembalun Lawang dan berakhir di Senaru. Ada air Terjun Penimbungan di Jalur Torean Rinjani yang lebih familiar dengan sebutan Penimbungan Waterfall. Selain pesona Penimbungan Waterfall, ada sebuah tempat yang mulai populer di Lombok Timur, tepatnya di kaki Gunung Rinjani desa Sembalun.

Di sana ada Bukit Pergasingan dengan ketinggian puncaknya yaitu 1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Puncak bukit ini dinyatakan sebagai surga untuk menyaksikan lanskap laut saat matahari terbit dan juga pemandangan Gunung Rinjani saat matahari terbenam. Tidak cuma itu saja, dari puncak ini kita bisa menyaksikan pemandangan lembah yang diisi petak-petak hijau persawahan dan pemukiman. Sungguh memikat hati.

Bukit Pergasingan masih dalam satu wilayah dengan kompleks Gunung Rinjani yang dulu merupakan bagian dari supervolcano Gunung Samalas. Seperti kita ketahui, di Gunung Semalas ini pernah terjadi letusan dahsyat pada tahun 1257. Berdasarkan riset terbaru para peneliti, letusan Samalas dua kali lebih dahsyat dibanding letusan Gunung Tambora.

Puncak Bukit Pergasingan bisa ditempuh dengan trekking dari Desa Sembalun. Perjalanan mendaki dimulai dari ketinggian 1.000 mdpl. Jadi ada 700 meter perjalanan yang harus ditempuh menuju puncak dengan kontur kemiringan jalur antara 20 - 70 derajat. Pendakian memakan waktu tempuh selama 3 jam. Agar dapat mengejar momen matahari terbit, para pendaki disarankan memulai perjalanan dari pukul 03.00. Jika kita tidak seberapa familier dengan wilayah ini, ada banyak pemandu dan porter profesional yang siap menemani pendakian menuju puncak bukit ini.

Di Desa Sembalun juga banyak terdapat homestay dengan harga terjangkau. Tempatnya juga dijamin bersih dan nyaman. Satu lagi pesona yang dimiliki Rinjani yaitu air terjun Benang Kelambu. Air terjun Benang Kelambu berada di kaki Gunung Rinjani. Tepatnya di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Air terjun Benang Kelambu berada di bagian atas hulu dari Air Terjun Benang Stokel.

Air terjun ini keluar dari sela-sela pohon gambung yang rindang dengan enam deret titik air. Airnya yang tercurah dari atas bukit sangat tipis dan lembut, mirip dengan kelambu. Suara jatuhnya air pun tidak terlalu bising. Itulah sebabnya mengapa air terjun ini dinamai Benang Kelambu. Di kawasan air terjun Benang Kelambu ini terdapat dua kelompok air terjun. Tingginya sekitar 40 meter dan memiliki dua atau tiga tingkatan. Dari titik teratas curahan airnya jatuh ke tingkatan di bawahnya, terdapat tiga susunan batu lebar berbentuk ceper. Berkat keberadaan batu ceper inilah, hantaman air yang jatuh ke bawah tidak terlalu kuat sehingga pengunjung dapat mandi di bawah air terjun. Masyakarat setempat percaya bahwa mandi di air terjun Benang Kelambu ini dapat menjadikan kita awet muda.

Mengenal semua keindahan Gunung Rinjani membuat kita takjub dengan kebesaran Tuhan, sebab Rinjani hanyalah salah satu destinasi wisata favorit yang mampu disuguhkan Lombok, diantara begitu banyak pesona eksotis Lombok lainnya.

Ayumu tidak akan terusik Rinjaniku, meskipun erupsi dan abu vulkanis menghentikan jejak langkahku hanya untuk saat itu. Sekarang kembali kupandang parasmu dengan senyum yang rindu. (Tulisan ini dikirim oleh Aminah, Surabaya)