Usia Terpaut Jauh Tak Membuatku Berhenti Mencintainya

Ilustrasi pasangan romantis.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Aku menikah sudah lebih dari 7 tahun. Di awal-awal pernikahan, aku begitu bahagia. Semua yang kami cita-citakan dan juga hal-hal lainnya selalu sama dan sejalan. Akan tetapi, pada tahun pernikahan ketiga semuanya sudah mulai berubah. Terpaut jauhnya usia antara aku dan dia dalam sebuah pernikahan membuat segalanya tidak menyenangkan.

Awalnya, hampir setiap satu minggu sekali kami melakukan hubungan suami istri. Akan tetapi di tahun pernikahan ketiga, bahkan satu bulan sekali pun belum tentu kami melakukannya. Di awal-awal perubahan itu aku sedikit curiga, apakah ada pihak ketiga yang membuat dia berubah. Namun, setelah diselidiki dan terus dalam pantauan rupanya tidak ada pihak ketiga.

Jarak usiaku dengan dia adalah 13 tahun. Aku lebih muda 13 tahun dari istriku. Kadang menahan rasa ingin berhubungan tidaklah mudah. Ketika aku mengajaknya, kerap ia menolak dan bahkan kita tidak pernah membicarakan mengenai hal itu usai penolakan terjadi. Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai tersadar.

Sejak dulu memang aku sendiri yang sudah menentukan pilihan untuk menikahinya. Dan sekarang ini adalah tanggung jawab yang harus aku jalani. Apapun keadaannya, aku harus tetap cinta dan tidak menjadikan segala kekurangan atau keterbatasannya sebagai sebuah alasan untuk aku mengkhianati cintanya.

Cinta memang terkadang tidak hanya sebatas hubungan asmara saja. Tetapi juga saling perhatian, termasuk hal-hal simpel seperti perhatian ketika sakit, menyiapkan sarapan dengan masakan sendiri, atau hal lainnya. Usai aku melupakan mengenai hubungan ranjang, aku pun mulai terbebas. Aku mulai bisa sedikit mengontrol rasa nafsuku yang masih muda ini.

Lama kelamaan aku pun mulai terbiasa dengan keinginan istriku yang memang lebih tua dari aku. Dan meski hidup tanpa hubungan ranjang yang sering, ternyata aku bisa tetap bahagia dan hidup romantis bersamanya. (Tulisan ini dikirim oleh maskoko21)