Menghadirkan Film sebagai Media Edukasi Ramah Anak

Poster film Iqro, Film besutan Iqbal Alfajr.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Iqbal Alfajri memiliki ketertarikan dalam dunia perfilman sejak ia duduk di bangku sekolah, 20 tahun silam. Dengan mengandalkan peralatan seadanya seperti handycam pada waktu itu, Iqbal menuntaskan rasa penasarannya membuat sebuah film.

Waktu berlalu, peraih Bakrie Graduate Fellowship tahun 2014 dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini semakin tertarik ketika melihat tugas dan aksi sutradara saat sedang mengarahkan para pemain. Saat itu, Iqbal mengakui bahwa ia hanya melihat sisi suka jika ia menjadi sutradara, yang ternyata berbeda dari kenyataannya.

"Dulu tuh tertarik melihat sutradara. Kok kayaknya enak, tinggal merintah-merintah gitu kan. Tetapi setelah didalami, ternyata membuat sebuah film itu membutuhkan kesungguhan, membutuhkan totalitas," tutur Iqbal.

Menurutnya belajar film merupakan hal yang sangat kompleks. Seorang pembuat film harus menguasai beberapa disiplin ilmu. Contohnya seorang pembuat film tak hanya harus memahami teknis pengambilan gambar ataupun editing. Namun, seorang pembuat film juga harus dapat memahami skrip dan sebagainya. Sehingga, inilah yang dianggapnya menarik dari sebuah proses pembuatan film.

Iqbal saat proses pembuatan film Iqra (Sumber: Facebook/Iqbal Alfajri)

Tak sekadar membuat film, Iqbal pun mendirikan Salman Film Academy yang berawal dari sebuah komunitas kampus di ITB. Salman Film Academy merupakan lembaga yang tak hanya memproduksi film namun juga aktif membuka kelas untuk mempelajari film. Saat ini, Salman Film Academy fokus pada produksi film layar lebar. Meskipun ada pula proyek film pendek dan program televisi edukasi.

Iqbal mulai terjun ke dunia layar lebar sejak 2015. Sebelumnya ia sibuk memproduksi program edukasi untuk acara televisi yang berhubungan dengan sains. Debutnya dala film layar lebar yakni Film Iqra: Petualangan Meraih Bintang.

"Saya mencoba menawarkan genre baru dalam perfilam nasional yaitu film keluarga yang ada unsur sains dan religinya. Saya rasa di Indonesia belum ada. Kami di Salman Film Academy yakin bahwa film seperti ini tetap bisa memiliki penonton," lanjutnya.

Penyelenggaraan Master Class Salman Film Academy (Sumber: Facebook/Iqbal Alfajri)

Sebagai pembuat film, ia tak hanya melihat film dari sisi komersil atau keuntungan saja. Namun, pendiri Salman Film Academy ini melihat film sebagai media edukasi yang memiliki tanggung jawab dalam mengedukasi masyarakat, yang dimulai dari usia dini. Atas dasar inilah, Iqbal selalu teguh pada idealismenya dalam memproduksi film.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.