Catatan Ringan: Ada Apa dengan Yeyen Tumena?

Ketua Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia, Yeyen Tumena
Sumber :
  • vstory

VIVA - Di saat Indra Sjafri “diadili” oleh warganet akibat ulahnya menyerang Shin Tae-yong secara membabi buta. Yeyen Tumena selaku Ketua Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI) tampil dan ikut-ikutan menyerang Shin Tae-yong. Ada apa dengan Yeyen Tumena?

Sebagai Ketua APSSI, Yeyen harus membela anggotanya. Itu benar sesuai tugak pokok dan fungsinya sebagai Ketua. Benar atau salah, itu soal kedua. Membela anggota itu kewajibannya.

Sayangnya pembelaan Yeyen pada Indra Sjafri, ibarat peribahasa jauh api dari panggang. Yeyen mempermasalahkan komentar STY yang beberapa kali menyebut pemain Indonesia lemah fisik. Itu sudah diucapkan berkali-kali, bahkan sejak diperkenalkan secara resmi pada Desember tahun lalu. Padahal apa yang disampaikan STY itu benar adanya.

Fakta, bahwa VO2Max pemain Indonesia di bawah angka tuntutan pemain professional. Dan Yeyen yang pernah jadi asisten Simon McMenemy, pelatih timnas Indonesia sebelum STY, tahu bahwa salah satu kelemahan pemain Indonesia pada kekuatan fisik.

Selain itu, serangan Yeyen terkesan menggugat kapasitas dan kapabilitas STY sebagai pelatih. Penilaian Yeyen pada STY itulah yang saya istilahkan bak pribahasa jauh api dari panggang. Inilah yang membuat warganet pun ramai “menyerbu” akun media sosialnya.

Di era digital, rekam jejak seseorang dengan mudah diperoleh. Hal yang sama dengan rekam jejak STY baik saat masih bermain maupun sebagai pelatih, warganet dengan mudah memperolehnya. Setelah itu, warganet dengan sendirinya bisa membandingkannya dengan rekam jejak Indra Sjafri dan Yeyen. Karena tak berbanding lurus (linear) itulah, warganet pun lebih berpihak kepada STY.

Yang diinginkan warganet sebetulnya mudah, dukung STY untuk membawa timnas berprestasi di level internasional. Itu saja. Tapi yang ditangkap warganet ada upaya untuk menggunting STY di tengah jalan. Sehinga konflik tak berfaedah antara Indra Sjafri yang didukung oleh Yeyen Tumena dengan STY menghiasi laman media sosial maupun media online. Betul-betul tak ada gunanya dan buang-buang waktu.

Penulis mengenal Yeyen Tumena dengan baik. Sugguh, apa yang dilakukan Yeyen dengan menyerang secara terbuka seorang pelatih tak pernah dilakukannya sebelumnya. Ia termasuk pelatih muda yang mendengar dan tak ingin membuka ruang untuk berkonfklik. Bisa jadi posisinya sebagai Ketua APSSI menuntutnya seperti itu. Tapi bukan tipe Yeyen menyerang secara terbuka.

Demikian halnya serangan Indra Sjafri kepada STY dengan vulgar. Sebagai pelatih Indra juga tahu tata karma hubugan aisisten dengan pelatih kepala. Dan apa yang dilakukan Indra pada STY sungguh jauh dari kewajaran. Jauh dari adab yang selama ini dipegang komunitas sepakbola, yakni respek terhadap sesama. Apakah hanya untuk sebuah posisi, keduanya membuang jauh-jauh sikap respek? Hanya Indra dan Yeyen yang tahu.

Jangan-jangan PSSI menyesal mengontrak STY dengan nilai kontrak yang menurut Yeyen kemahalan. Padahal nilai kotrak seorang pelatih berbanding lurus dengan rekam jejaknya. Jadi keduanya dimanfaatkan untuk menyingkirkan STY. Toh secara terbuka keduanya juga menyatakan siap menukangi timnas.

Kalau analisa di atas benar adanya, maka PSSI sudah bermain api. Ingat, bila terjadi sesuatu di tengah jalan dengan kontrak STY dan tak diselesaikan dengan baik, serta diterima oleh keduabelah pihak, maka pasti akan di bawa ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS). Pastinya nama Indonesia bisa tercoreng di depan komunitas sepakbola, khususnya pelatih internasional.

Catat ya, keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 tak lepas dari peran besar Presiden Jokowi yang berkirim surat langsung kepada Presiden FIFA Gianini Infantino. Kepastian Indonesia sebagai tuan rumah pun disampaikan langsung Presiden FIFA Gianini Infantino saat bertemu Presiden Jokowi di Bangkok, Thailand. Saat itu, Presiden Jokowi sedang melakukan kunjungan kerja ke Thailand pada November 2019.

Jadi jangan sampai ada masalah. Arahan Presiden kepada Menpora Zainudin Amali pun sangat jelas, yakni sukses penyelenggaran dan sukses dalam prestasi. (Lalu Mara Satriawangsa)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.