Bagaimana Caranya Kekuasaan Uang Mengecoh Dunia?

Ilustrasi uang mengecoh dunia
Sumber :
  • vstory

VIVA - Zaman old selama 2500 tahun ada praktik perbudakan manusia. Sekarang dihapuskan. Kemudian ada kolonialisme, juga kemudian dihapuskan.

Tapi tetap saja kaum miskin tetap dikuasai oleh kaum dominan. Tetapi tidak bisa disadari. Karena itu tetap berjalan lancar sampai sekarang.

Kekuasaan uang

Zaman old supremasi militer, orang berani berontak melawan. Sekarang seolah-olah menjadi supremasi sipil tapi kenyataannya masyarakat umum tetap digencet tanpa sadar.

Dulu batasnya adalah bedil. Masyarakat berontak. Sekarang masyarakat dicekoki uang zaman SBY semuanya dicekoki dengan uang.

Jadi sekarang perbudakan tetap berjalan lancar, hanya dipecah-pecah, dulu diasumsikan kerja paksa atau tanam paksa. Sekarang tidak disadari berlangsung dengan skala mikro, disebut upah.

Hanya sekadar seratus ribu rupiah orang ditekan produksi harian. Tukang gorengan, tukang Gojek, JNE delivery ditekan produksi terus menerus. Berusaha mendapatkan seratus ribu rupiah.

Apalagi dengan Covid, dulunya ada kontraktor, pengurus ormas, ada juga pengurus kegiatan agama sekarang semua jadi freelance, pekerja outsource harian.

Jumlahnya upah dihitung harian. Perbudakan skala mikro.

Dulu ada pemilik ruko sekadar Resto, sekarang semua anjlok, dipaksa produktif harian. Semua dipecah-pecah skala mikro.

Kenapa kok orang sulit membangun kekuatan uang?

Karena dirinya dipaksa sekadar upah harian, maka mayoritas kehilangan pijakan arti kekuasaan. Semua dikecohkan uang.

Padahal kekuatan supremasi sesungguhnya adalah bukan uang tapi power, tapi sifat kekuasaan sudah sangat ilusif bahkan TNI, polisi, jaksa semua sekarang ikut tunduk pada sistem kapitalis. (Goenardjoadi Goenawan MM, Penulis Buku Melacak Jejak BLBI)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.