Seluk-Beluk Seputar Bantal, Dulu Terbuat dari Batu

Bantal
Sumber :
  • vstory

VIVA – Seperti diketahui penggunaan bantal yang empuk menambah kenyamanan dan membuat tidur lebih nyenyak.Tapi tahukah kamu? Sebelum ada bantal yang empuk, tekstur bantal yang digunakan dahulu sangat keras bahkan terbuat dari batu.

Bantal diperkirakan telah digunakan sejak 7.000 SM pada masa Mesopotamia Kuno. Orang-orang Mesopotamia Kuno menggunakan bantal bukan untuk membuat tidur lebih nyenyak, tapi untuk mencegah serangga merangkak naik ke wajah dan rambut saat sedang tidur.

Dengan bantal yang semakin tinggi, artinya serangga akan semakin sulit naik ke wajah dan masuk ke hidung, mulut, maupun telinga. Selain itu, penggunaan bantal di zaman Mesopotamia Kuno juga sebagai simbol kekayaan, lho. Saat itu, harga batu yang digunakan untuk bantal cukup mahal, sementara untuk mencegah serangga berada di wajah, maka bantal harus semakin tinggi.

Nah, semakin tinggi bantal maka status orang yang menggunakan bantal dianggap makin tinggi pula karena mampu membeli bantal mahal. Seiring berjalannya waktu, bangsa Yunani dan Romawi memiliki gagasan mengenai tidur yang nyaman dan beralih dari bantal yang keras ke bantal empuk.

Untuk membuat bantal yang empuk, mereka mulai membuat bantal dari kain bekas yang kemudian diisi dengan bahan yang empuk seperti kapas, kapuk, alang-alang, dan jerami.

Sama seperti bantal yang yang terbuat dari batu, bantal yang terbuat dari bahan yang empuk juga digunakan untuk menunjukkan status sosial. Semakin empuk bantal, maka semakin mahal bantal dan hanya bisa digunakan oleh orang-orang dengan status sosial tinggi.

Bahkan pada masa pemerintahan Raja Henry VIII, bantal hanya boleh digunakan oleh perempuan yang sedang hamil dan keluarga kerajaan, lho.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan penggunaan bantal tidak terlalu populer di Eropa, karena masyarakat dengan status sosial rendah tidak bisa menggunakan bantal saat tidur.

Akhirnya, bantal mulai bisa digunakan oleh semua orang setelah adanya revolusi industri atau perubahan besar dalam berbagai bidang, seperti pertanian, industri, hingga pertambangan.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.