Bantu Warga Terdampak Corona, Matatimoer Institute Gelar #GerakanDariKata

#GerakanDariKata, workshop online berdonasi mengenai kajian budaya yang diselenggarakan Matatimoer Institute
Sumber :
  • vstory

VIVA – Matatimoer Institute, lembaga yang fokus pada kajian dan pemberdayaan budaya, menggelar workshop online berdonasi dengan tema kajian budaya, bernama #GerakanDariKata.

Workshop yang digagas oleh Ghanesya Hari Murti, akademisi dan peneliti Matatimoer Institute ini, menggalang dana dari para peserta secara sukarela. Dana yang dikumpulkan digunakan untuk membantu tenaga kesehatan dan masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

#GerakanDariKata dilakukan secara daring melalui google meet sebanyak delapan kali sepanjang bulan April dan Mei. Dalam sehari, workshop ini mengadakan 1-2 sesi dengan durasi sekitar 3 jam untuk setiap sesinya. Setelah workshop berakhir, diskusi antara pemateri dan peserta dilanjutkan melalui grup whatsapp yang disediakan penyelenggara.

Penjelasan materi psikoanalisis secara daring melalui aplikasi google meet

Beberapa materi yang diberikan diantaranya ialah mengenai psikonalisa; semiotika; analisis wacana kritis Derrida; sastra, film, dan budaya ala Gillez Deleuze; serta kontestasi modal Pierre Bourdieu.

“Kami memilih tema materi tersebut karena itu adalah materi yang kami kuasai. Selain itu kami juga menyesuaikannya dengan peserta yang rata-rata mahasiswa, dosen, dan kandidat doktor dengan rumpun humaniora,” Kata Ghanesya yang juga merupakan alumni Bakrie Graduate Fellowship dari Bakrie Center Foundation ini.

Adapun yang menjadi pemateri adalah Ghanesya beserta rekannya, Yongky Gigih Prasisko, lulusan S2 filsafat kajian budaya dan media UGM yang berasal dari lembaga Brikolase.

Ghanesya Hari Murti, penggagas #GerakanDariKata yang juga Alumni Bakrie Graduate Fellowship dari Bakrie Center Foundation

Dalam setiap sesinya, kurang lebih ada 40 peserta yang tergabung. Peserta berasal dari aktivis, mahasiswa, dan dosen dari berbagai universitas seperti Universitas Jendral Soedirman, Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Jember,  Universitas Indonesia, dan Universitas Diponegoro.

Hasil donasi workshop disalurkan melalui komunitas Jember Bergerak kepada tenaga kesehatan dan masyarakat terdampak Covid-19 di wilayah Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang.

“Donasi diberikan rata-rata ke rumah sakit area tapal kuda Jawa Timur. Tapi juga ada untuk warga Jember berupa makanan dan masker yang dibagi setiap sore. Saya bukan satu-satunya donatur di Jember Bergerak. Banyak donatur yang bekerja sama dengan Jember Bergerak,” ujar Ghanesya.

Ke depannya Ghanesya berharap aksi yang dilakukannya melalui #GerakanDariKata ini dapat menumbuhkan empati dan aksi sehingga banyak acara akademis yang juga berdampak bagi sekeliling.

“Ilmu sosial humaniora hanya bisa berdampak jika dia tak hanya ditulis tapi juga berjumpa dengan isu yang realistis terjadi di sekeliling,” katanya lagi.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.