Cegah Kecelakaan Konstruksi, Menteri PUPR Sebut K3 Keharusan

Menteri Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, meninjau proyek jalan Tol Brebes-Batang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencanangkan Gerakan Nasional Keselamatan Konstruksi (GNKK) pada hari ini, Senin 29 Januari 2018.

Siap-siap Tarif Tol Dalam Kota Resmi Naik Besok, Ini Rinciannya

Kampanye keselamatan konstruksi ini ditujukan kepada pengguna jasa konstruksi yakni Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) maupun penyedia jasa yakni perusahaan kontraktor dan konsultan BUMN maupun swasta.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, pencanangan ini bertepatan dengan bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Ia menyebut pencanangan ini juga dipicu oleh banyaknya kecelakaan konstruksi belakangan ini.

Sri Mulyani Ungkap 'Kontraksi Dalam' Belanja Modal Januari 2022

"K3 is a must! Apa yang kami tanda tangan tentang K3 tadi baik itu tentang materialnya, manusianya, perawatannya, metodologinya, teknologinya, yang harus sesuai dan distandarkan dengan kaidahnya," kata Basuki di Kementerian PUPR, Senin 29 Januari 2018.

Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 700 undangan dari Kementerian PUPR, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) nasional dan provinsi, asosiasi badan usaha konstruksi, hingga perwakilan perusahaan kontraktor dan konsultan, serta pimpinan BUJT.

Daftar 12 Ruas Jalan Tol Baru yang Diresmikan 2021

"Saya berasumsi bahwa yang di dalam gedung ini adalah orang Indonesia yang bertanggung jawab terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia. Tidak ada yang lain selain kita-kita yang ada di dalam gedung ini," ujar dia.

Basuki pun menekankan agar para pemangku kepentingan di sektor jasa konstruksi untuk tetap menjaga kredibilitas sebagai seorang engineer, maupun pelaksana atau penyedia infrastruktur. Dia mengaku tak ingin kredibilitas para pelaksana infrastruktur mengurangi kepercayaan para pengguna.

Seperti yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo bahwa jika luar negeri sudah mampu memperbaiki kualitas infrastrukturnya, dalam negeri juga harus bisa.

"Kalau orang luar bisa, kita di dalam harus bisa. Jangan minder. Kita juga tidak boleh terus beretorika seperti itu. Sekarang yang kita lakukan adalah bekerja dengan kualitas sesuai standar yang dibutuhkan," ujar dia.

"Kita mencanangkan Gerakan Nasional Keselamatan Konstruksi pada Januari dan Februari, jadi bukan suatu kebetulan pada saat kita mengalami beberapa kecelakaan konstruksi, tadi (disebutkan) ada 13 kejadian, ini menjadi trigger bersama," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya