VIVAnews - Seorang remaja laki-laki berpakaian putih abu-abu sedang minum es kelapa di sebuah warung pinggir jalan. Adit, nama remaja itu, melihat tempelan foto-foto calon legislator di gerobak pedagang es kelapa itu. "Bang, rodanya dipakai buat kampanye ya? Banyak amat calonnya?" tanya Adit pada pedagang.
"Sebenarnya masih banyak calon lainnya. Cuma nggak muat di gerobaknya," kata si pedagang.
"Kalau tidak salah, ada 34 partai ya?" kata Adit.
Itulah cuplikan dialog dalam komik berjudul "Putih Abu-abu Pemilu: Komik Politik oleh Pemilih Pemula". Adit adalah tokoh utama komik itu. Penerbitnya www.nurularifin.com, sebuah situs yang didedikasikan untuk calon legislator Nurul Arifin. Di sampul depannya terdapat gambar anak SMA sedang menunjukkan kelingking kanannya bertanda hitam, bukti telah menunaikan haknya memilih.
Komiknya tipis, 40 halaman, namun kertasnya berwarna. Tak tampak pesan khusus Nurul Arifin dalam komik itu, misalnya untuk memilih dia sebagai calon legislator dari daerah pemilihan Jawa Barat VIII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kota Purwakarta itu. Hanya ada tergambar figur Nurul Arifin sebagai artis favorit ibu-ibu, aktif di kegiatan sosial dan aktingnya bagus.
Nurul Arifin sendiri turut hadir dalam peluncuran komik yang menyasar pemilih pemula berumur 17 sampai 21 tahun itu, Selasa, 18 November 2008. Dalam sambutannya dalam acara yang berlangsung di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Nurul mengatakan pemilih pemula selalu dilupakan setiap kali Pemilu. "Sebenarnya sudah dua tahun saya rencanakan. Tapi baru bisa terealisasi sekarang. Tadinya saya ingin dibantu anak saya yang jago gambar, tapi akhirnya dikerjakan keponakan saya," kata Nurul.
Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilihan untuk Rakyat (JPPR) Jerry Sumampouw dan anggota Komisi Pemilihan Umum Sri Nuryanti sangat mengapresiasi komik ini. Jerry melihat perhatian pada pemilih pemula memang kurang. Dari pengalaman pemilihan yang lalu, pemilih pemula rawan dengan mobilisasi oleh partai dalam kampanye. Dan menurut Jerry, meski hadir dalam kampanye, si pemilih pemula pula tak peduli pada partai yang berkampanye. "Kepeduliannya pada Pemilu hampir tak ada," sambungnya. Padahal pemilih pemula ini jumlahnya besar.
Sementara Sri Nuryanti menilai positif sosialisasi yang dilakukan Nurul Arifin. Ini menjadi alternatif bagi pemilih pemula untuk belajar mengenai Pemilu. "Menggunakan komik, saya rasa itu disukai anak muda," tandasnya.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Kantongi Rahasia Timnas Uzbekistan, Ini Kata STY Jelang Laga Semifinal Nanti Malam
Siap
7 menit lalu
Alasan utama adalah transisi mereka sangat cepat, dari menyerang ke bertahan dan dari bertahan ke menyerang. Mungkin itu faktor yang membuat Uzbekistan menjadi salah satu
Selain itu, Dina Tia juga menuturkan bahwa setiap pemuda yang ada, patut untuk ikut andil dalam mengembangkan potensi yang ada di tempatnya masing-masing.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, ingin membawa Indonesia kembali berlaga di cabang olahraga sepak bola putra Olimpiade. Indonesia akan menghadapi Uzbekistan
Menyayangi binatang dan mencintai lingkungan hidup sangat ditekankan oleh ajaran Islam. Dua tindakan tersebut akan dibalas dengan pahala yang besar di akhirat.
Selengkapnya
Isu Terkini