Masyarakat Desa Diminta Peka Garap Potensi Produk di Daerah

Empat Menteri Rakor Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Pemerintah meminta masyarakat di daerah lebih peka akan produk-produk andalan daerahnya, khususnya yang bernilai tambah. Upaya itu agar program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan atau Prukades bisa teralisasi dengan maksimal. 

Mendes Tegaskan Pentingnya Tingkatkan Kualitas SDM

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo meminta kepada seluruh perangkat desa melaporkan potensi daerahnya untuk dibantu dalam hal pendampingan guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. 

Komitmen tersebut pun tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani pemerintah pusat dengan 102 kabupaten dan kota. Program ini juga telah menarik perhatian sejumlah perbankan dan kalangan usaha yang ikut membantu. 

Mendes: Desa Wisata Mampu Berikan Pendapatan Besar

"Saya senang karena dari daerah yang mengikuti program Prukades ini lebih dari yang kami harapkan. Yang mendaftar hari ini sudah 102 daerah,” kata Eko di kantornya, Rabu 28 Februari 2018. 

Menurut Eko, Prukades merupakan cara efektif melihat potensi sumber daya alam di daerah. Salah satu daerah yang berhasil yaitu Kabupaten Sumba Timur. 

Program Transmigrasi, 2,2 Juta Kepala Keluarga Sudah Dipindahkan

Wilayah yang sebelumnya dikelilingi lahan tandus berhasil 'disulap' menjadi perkebunan tebu. Hal itu bisa terwujud dari pemberdayaan program tersebut bekerja sama dengan pihak swasta dengan investasi Rp4 triliun. 

"Bagaimana Rp4 triliun hanya untuk satu lokasi. Dengan business model ini, masyarakat setempat akan memperoleh pendapatan Rp85 juta per tahun,” ujarnya.

Sejak program ini berjalan, kementeriannya melibatkan 40 dunia usaha dan delapan perbankan membantu program pembangunan desa seperti yang diinginkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. 

"Jadi kalau Sumba Timur saja bisa jalan, yang bisa memberikan pendapatan masyarakat Rp85 juta per tahun, harusnya daerah-daerah yang tidak se-ekstrem Sumba Timur kan bisa,” kata Eko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya