Bank di Indonesia Lebih Boros dari Malaysia

VIVAnews - Direktur Biro Riset Infobank Eko B Supriyanto menilai industri perbankan di Indonesia saat ini masih terhitung boros karena penuh ketidakefisienan dalam beroperasi. Kondisi ini terlihat dari kisaran NIM (net interest margin) yang selalu tinggi, di atas 6 persen kalah jauh dibanding Malaysia yang dikisaran 4 persen.
 
"Ini yang membuat meski perkembangan kredit seret pada 2009 ini, tapi ternyata tidak membuat bank-bank kehilangan laba," ujar Eko dalam merilis Infobank Outlook 2010 di Hotel Mulia, Kamis 12 November 2009.
 
Menurutnya perolehan NIM perbankan masih sangat lebar dan pencapaian laba perbankan di Indonesia sangat besar. Perolehan laba ini disebabkan oleh masih tingginya NIM akibat suku bunga kredit yang turun terlambat dibanding suku bunga dana.
 
Selain itu bank-bank pun menikmati provisi yang dibentuk pada awal tahun yang terlampau besar, sehingga dapat dinikmati pada akhir periode ini.
 
Eko mengatakan saat ini Bank Indonesia memiliki ruang yang cukup kecil untuk mengiring penurunan suku bunga. "Sudah tidak punya ruang untuk turun lagi, mentok. Kenapa? Karena harga minyak dunia sudah mulai tinggi, sehingga ini akan memicu inflasi, sehingga penurunan suku bunga akan relatif pelan," katanya.
 
Industri perbankan di Indonesia menurut riset Infobank, memang tidak biasa dengan suku bunga rendah. Ini tercatat sejak 1984, suku bunga di Indonesia selalu tinggi. "Kenapa tinggi? karena memang industrinya tidak efisien," katanya.

Luhut Binsar Pandjaitan Bocorkan BBM Pengganti Pertalite
Penangkapan Mahasiswa pro Palestina

Kelompok Muslim AS Kecam Universitas di New York atas Penangkapan Mahasiswa Pro Palestina

Kelompok Muslim AS pada hari Jumat 3 Mei 2024 mengecam berbagai universitas di New York atas penangkapan mahasiswa pengunjuk rasa pro Palestina.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024