Investor Korea Incar Saham Kimia Farma

VIVAnews – Investor Korea mengincar 20 persen saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Rencana pembelian saham BUMN farmasi itu akan dilakukan melalui pasar.

Direktur Keuangan Kimia Farma Rusdi Rosman mengatakan, keinginan investor Korea tersebut seiring dengan upaya manajemen meningkatkan likuiditas di pasar. Apalagi, pemerintah masih memiliki 90 persen saham Kimia Farma. 

“Mereka mengatakan, kepemilikan saham publik di Kimia Farma seharusnya 30 persen,” kata dia di Jakarta, Kamis, 25 September 2008. Menurut investor Korea itu, pemerintah semestinya hanya memiliki 70 persen saham Kimia Farma.

Rusdi menjelaskan, perseroan menyambut baik tawaran itu. Namun, manajemen belum membicarakannya dengan pemegang saham.

Pada kuartal III-2008, Rusdi memprediksi penjualan perseroan naik 3,29 persen menjadi Rp 1,55 triliun dibanding periode sama 2007. Divisi perdagangan dan distribusi menyumbang penjualan sebesar 45 persen, apotek 40 persen, dan holding 15 persen.

Sementara itu, dari jenis obat, generik mengontribusi penjualan 60 persen dan resep (etikal) 40 persen.

Dia optimistis, target penjualan hingga akhir 2008 mencapai Rp 2,76 triliun dan laba bersih Rp 65 miliar. “Dana beberapa proyek pemerintah dijadwalkan cair pada akhir tahun,” tegas dia. Dana itu akan memenuhi target penjualan perseroan.

Namun, laba bersih perseroan diperkirakan turun karena selisih kurs dan kenaikan bahan baku obat. “Kenaikan bahan baku rata-rata 3-4 persen, sedangkan harga jual tetap,” ujar dia.

Simfoni Warna dan Motif Nusantara Menyatukan dengan Keindahan Kain Tradisional
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua/ilustrasi

Setelah Serang Gereja, KKB Menuju Sekolah Bikin Guru Ketakutan hingga Lari ke Hutan

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang melakukan perampasan barang elektronik milik jemaat Gereja hingga masuk ke sekolah.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024