2010, Defisit APBN Bertambah 0,4%

VIVAnews - Defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Indonesia pada 2010, diprediksi 1,6 persen dari gross domestik product (GDP). Namun, defisit tersebut dapat bertambah sesuai dengan Undang-undang APBN.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, maksimal defisit bisa mencapai 2,5 persen sesuai dengan undang-undang.

Hakim Anwar Usman Ikut Tangani 97 Sengketa Pileg 2024

"Dimungkinkan akan terjadi penambahan defisit 0,4% dari GDP untuk menampung program prioritas melalui proses atau prosedur yang dimandatkan UU," kata dia dalam jumpa pers Investor Summit and Capital Market Expo 2009 di Jakarta, Rabu, 2 Desember 2009.

Penambahan defisit ini, kata Sri Mulyani, untuk menjalankan program pembangunan infrastruktur, subisidi untuk meningkatkan daya beli dan insentif investasi berupa pajak maupun tarif. "Mungkin dilaksanakan pada Januari hingga Maret 2010 mendatang," ujarnya.

Menteri juga menuturkan, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar tahun depan (2010). "Tapi hal itu harus didukung perbaikan iklim investasi. Iklim investasi menjadi pekerjaan rumah buat kita," kata dia.

Jika ada regulasi yang menghambat investasi, dirinya menyatakan siap mendengar dan melakukan koreksi. Bahkan, membuat instrumen baru untuk memperlancar iklim investasi di Indonesia.

Sri Mulyani juga memperingatkan kepada korporasi bahwa kebijakan makro dunia akan mulai disusun dan diimplementasikan pada 2010-2011 mendatang. "Harus siap, jika arah makro berubah. Tolong hati-hati terhadap fenomena bubble di mana likuiditas kering," ujarnya.

antique.putra@vivanews.com

Bukan Suku Bunga, Ini yang Jadi Perhatian Pembeli Mobil Pertama
Via Vallen

Disebut Tak Mau Bantu Adiknya, Via Vallen Ungkap Fakta Menyayat Hati

Via Vallen mengaku cara untuk menghindari masalah tersebut adalah dengan mengubah dirinya sendiri.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024