VIVAnews - Pemerintah Kota Makassar mensosialisasikan pembuatan lobang biopori di Makassar. Pembuatan sumur biopori tersebut untuk mengantisipasi banjir yang tiap tahun terjadi di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan ini.
"Musin penghujan sudah tiba. Pemerintah Kota menargetkan sekitar 500 lobang di tahun 2008 ini, sebagai upaya antisipasi bencana banjir," kata Burhanuddin, Asisten Dua Pemerintah Kota Makassar saat ditemui di lokasi sosialisasi lubang biopori, Sabtu, 21 November 2008.
Program biopori untuk Kota Makassar merupakan yang pertama kali dilakukan. Program tersebut di motivasi oleh beberapa daerah lain di Indonesia. Menurut Burhanuddin, program tersebut bisa meminimalisir genangan saat tejadi banjir.
"Kita telah mengambil contoh dari Surabaya. Mereka membuat lobang biopori di pinggir-pinggir jalan. Dampak yang dirasakan begitu bermanfaat,” tambahnya kepada VIVAnews.
Mantan Kepala Dinas Keindahan Kota Makassar ini mengakui, lobang biopori memiliki banyak manfaat. Lobang biopori bisa menampung air hujan, hingga tidak lepas ke selokan begitu saja. Lobang biopori juga bermanfaat menjadi pengolahan kompos, yang bermanfaat menambah kesuburan tanah.
Untuk itu, ia berharap masyarakat Kota Makassar bisa menyukseskan program pembuatan lobang biopori tersebut. Rencananya akan roadshow ke seluruh kantor kecamatan di Makassar untuk mensosialisasikan lobang biopori tersebut.
"Tidak ada alasan bagi kelurahan tidak bisa melakukan ini. Peralatan untuk kebutuhan pembuatan lubang biopori sudah disiapkan oleh pemerintah Kota Makassar," tambah Burhanuddin.
Sebagai tahap awal, pada tahun 2008, Pemerintah Kota Makassar akan membuat sekitar 500 buah lobang biopori. Program ini dilakukan di 20 kelurahan dari 143 kelurahan di Kota Makassar. 20 Kelurahan tersebut selama ini dikenal sebagai wilayah langganan banjir setiap musim hujan tiba.
Kendati program tersebut sepenunya tidak bisa menjamin terhindar dari banjir, namun ia meyakinkan kepada masyarakat, jika program lobang sedalam 80 centimeter dengan diameter 10 centimeter itu, tidak akan merugikan masyarakat.
"Minimal, jika sebelumnya genangan air karena hujan bisa bertahan hingga dua jam. Dengan biopori, kita harapkan satu jam setelah hujan, airnya sudah surut," tutupnya.
Laporan: Zeena/Makassar
VIVA.co.id
2 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
May Day 2024, Ketua Apindo Jabar: Pengusaha dan Buruh Bersatu Menuju Indonesia Emas 2045
Jabar
2 menit lalu
Menurut Ning Wahyu, pengusaha dan buruh adalah partner dalam membangun perekonomian. Sehingga, perlu adanya hubungan emosional guna menuju Indonesia Emas 2045.
Apakah smartphone Anda sering panas dan boros baterai? Simak tujuh tips efektif untuk mengatasi masalah ini dan memperpanjang umur baterai ponsel Anda.
Kebakaran yang terjadi di daerah Jalan R.E Martadinata - Pelelangan Ikan TPI Lempasing, Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar Lampung pada Kamis (2/5/2024) sore sempat mem
Lokasi Nobar Timnas Indonesia vs Irak di Banten
Banten
8 menit lalu
Sejumlah lokasi nobar Timnas Indonesia melawan Irak bakal digelar disejumlah tempat di Banten. Baik pribadi, kafe, ruang publik, pemerintah hingga hotel.
Selengkapnya
Isu Terkini