VIVAnews - Percepatan pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Mahkamah Agung membuat Ketua Panitia Kerja yang membahasnya, Aziz Syamsuddin, sebagai sutradaranya. Aziz tak menerima tuduhan itu dan balik menuding Ketua Komisi III Trimedya Pandjaitan yang berada di balik itu.
Aziz yang merupakan bintang muda di Partai Golongan Karya itu menyebutkan awalnya Komisi III yang membidangi hukum memprioritaskan pembahasan RUU Komisi Yudisial, kemudian baru dibahas simultan dengan RUU Mahkamah Agung dan RUU Mahkamah Konstitusi.
"Pada awalnya rapat justru dipimpin Trimedya Pandjaitan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Di awal kesepakatan, RUU KY akan didahulukan untuk dibahas, namun Trimedya sendiri yang memutar prioritas menjadi RUU Mahkamah Agung," kata Aziz dalam diskusi di Press Room DPR, Jumat, 26 September 2008.
Karena itu, Komisi III memerintahkan Panitia Kerja melakukan rapat simultan di Wisma DPR, Puncak, Bogor, antara 18 sampai 20 September 2008 lalu. Trimedya awalnya ikut acara itu, tapi kemudian meninggalkannya dengan alasan akan menemui calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Bambang Hendarso, yang akan mengikuti fit and proper test.
"Kemudian Trimedya sendiri turun ke Jakarta untuk pergi ke rumah Kapolri dan tidak naik lagi ke Puncak untuk menyelesaikan pembahasan. Saya juga mempertanyakan, padahal ini anggaran sudah keluar dan anggota sudah diset 4 hari di Puncak. Ini mau dikemanakan anggaran ini?" kata Aziz yang berasal dari Lampung itu.
Atas dasar keputusan Komisi III itu, Aziz tetap jalan terus membahas RUU Mahkamah Agung. Setelah RUU Mahkamah Agung selesai, Aziz berharap, selanjutnya dibahas RUU Komisi Yudisial dan Mahkamah Konstitusi. Aziz menjelaskan, RUU Mahkamah Agung harus disahkan bersamaan dengan dua RUU lain itu.
Jadi, tak benar bahwa ada upaya RUU Mahkamah Agung akan disahkan pada tanggal 6 Oktober nanti. RUU Mahkamah Agung yang memiliki klausula usia pensiun hakim agung pada umur 70 tahun itu harus menunggu pembahasan RUU Komisi Yudisial dan RUU Mahkamah Konstitusi pada 16, 17 dan 18 Oktober 2008.
VIVA.co.id
3 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Ketika kebakaran terjadi, kondisi Puskesmas Kutorejo Mojokerto sedang sepi karena pergantian dari shift pagi ke sore. Hanya ada sekitar 3 orang petugas Puskesmas.
Bekerja di luar negeri dengan harapan imbalan besar, tentu menjadi impian banyak orang. Lantas bagaimana dengan gaji tenaga kerja wanita (TKW)? Lantas berapa pendapatan
Makna Totem Rusa dan Hewan Roh dalam Shamanisme
Wisata
33 menit lalu
Totem rusa dapat diartikan sebagai representasi simbolis spesies rusa dalam berbagai budaya dan tradisi spiritual dan biasa diadopsi oleh komunitas tertentu.
Kabupaten Pringsewu Raih WTP 9 Kali Berturut turut
Lampung
sekitar 1 jam lalu
–Kabupaten Pringsewu berhasil mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk kesembilan kalinya secara berturut-turut. WTP yang diterima pada 2024 ini berdasar
Selengkapnya
Isu Terkini