VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali mengkritik sistem coblos yang masih boleh digunakan dalam Pemilu 2009 nanti. Pemilu 2014 nanti, Kalla mengharapkan coblos tak lagi dibolehkan.
"Coblos gampang manipulasi, contreng jauh lebih efektif. Mungkin 2009 masih transisi. Coblos nanti 2014 harus selesai," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 26 September 2008.
Sistem coblos dipakai sejak Pemilu pertama di Indonesia pada 1955. "Saat itu buta huruf lebih dari 50 persen, asumsinya orang tidak bisa baca," kata Kalla.
Namun sekarang, buta huruf di Indonesia tinggal 7 persen. Selain itu, di dunia ini tinggal Indonesia dan Kamerun saja yang masih menggunakan sistem coblos untuk menunaikan hak memilih warga negara. "Kamerun, negara paling miskin dan buta huruf," sindir Kalla.
Hasil konsultasi Komisi Pemilihan Umum dengan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat pada Kamis, 25 September 2008, lalu menyepakati coblos masih dibolehkan. Rekomendasi ini muncul setelah simulasi Pemilu di Jawa Timur dan Papua menunjukkan pemilih masih ada yang mencoblos meski sudah disosialisasikan cukup dengan mencontreng saja.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Surganya Fotografi, Wisata Pantai Tanjung Layar, Cocok untuk Mengisi Libur Akhir Pekan
Banten
11 menit lalu
Dikenal Sebagai Surganya Fotografi, Wisata Pantai Tanjung Layar di Sawarna, Lebak, Banten ini Sangat Cocok untuk Mengisi Libur Akhir Pekan bersama orang tercinta.
Pada babak semifinal Piala Asia U-23, Timnas Indonesia U-23 akan melawan tim tangguh Uzbekistan di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Senin malam WIB 29 April 2024.
Tiga pria berusia setengah abad di Bondowoso, Jawa Timur diduga memperkosa wanita abnormal berinisial L hingga hamil. Wanita berusia 25 tahun tersebut kini hanya bisa pas
Laga tersebut akan di gelar pada Senin, 29 April 2024 di Abdullah Bin Khalifa, Doha, Qatar. Sejauh ini, Khusayin Norchaev sudah mencetak dua gol ke gawang lawan.
Selengkapnya
Isu Terkini