Penyakit Tak Biasa, Usus Tembus Pusar Balita

SURABAYA POST - Ramadan, bocah berusia 5 tahun warga Desa Rangperang Daja, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura, tersiksa karena menderita hernia umbilikalis.

Putra tunggal pasangan Moh Halil (29) dan Supatmi (25), sakit hernia bawaan lahir dengan ditandai benjolan kecil dekat lubang pusar. Seiring pertambahan usia benjolan terus membesar. Kini, ada dua benjolan sebesar kepalan tangan orang dewasa di perutnya.

Tabrakan Maut HRV Vs Truk di Tol Medan-Tebing Tinggi, Kevin Tewas

Setelah diperiksa ternyata benjolan itu adalah usus yang keluar menembus dinding perut.

Ramadan sangat kesakitan dengan penyakit itu. Aktivitasnya jadi terhambat. Bupati Pamekasan, Kholillurahman, pun memberikan perhatian dengan mengusahakan operasi.

Plt Direktur RSUD Pamekasan, dr Mazhar, dan Camat Proppo, Akmalul Firdaus, memastikan adanya tindakan dioperasi untuk Ramadan. ”Saya meminta segera dioperasi. Insyaallah bisa, saya minta desa kecamatan dan RSUD membantu,” kata Bupati Kholil, Sabtu 2 Januari 2010.

Dokter Mazhar, mengatakan, tim medis RSUD tidak kesulitan melakukan tindakan medis untuk kesembuhan Ramadan. “Kalau hernia biasa kan ke bawah, ini tidak, namun masuk lubang di pusar yang akhirnya membesar, namun tetap terbungkus dengan kulit. Ini tidak terlalu sulit operasinya, tinggal menunggu kesiapan fisik dan proses lainnya. Yang pasti operasinya nanti ke Surabaya,” ujar Dr Mazhar.

Moh Holil, orangtua Ramadan mengatakan akibat penyakit yang dideritanya, anak tunggalnya menyebabkan perkembangan fisiknya tidak normal dan tidak bisa leluasa bergerak. Benjolan yang mirip dengan tumor itu bisa keluar masuk ke dalam perut Ramadan.

“Kalau lagi sedang tidur benjolan itu mengecil karena masuk kedalam perutnya. Tapi kalau dalam keadaan duduk dan lainnya keluar dan besar lagi,” kata Holil, pagi tadi.

Untuk kesembuhan anaknya selama ini, Halil mengaku hanya meminta bantuan bidan desa. Setelah mendapat saran dari banyak pihak, beberapa waktu lalu sudah ada upaya untuk di operasi ke Surabaya. Semua syarat dipenuhi, termasuk berkas administratif yang menunjukkan bahwa Ramadan berasal dari anak keluarga miskin.

“Namun dokter di sana memutuskan menunda karena kondisi anak saya masih lemah. Kami disuruh kembali jika nanti Ramadan mulai kuat dan segar lagi,” ujarnya.

Bupati Pamekasan, Kholilurrahman mengharap warganya yang menderita penyakit berat atau penyakit yang tidak biasa, untuk segera melaporkan. Apalagi penderita itu tergolong orang yang tidak mampu. “Saya minta untuk segera laporkan jangan sampai terlambat, agar penangannya bisa lebih optimal,” katanya.

Laporan: Masdawi Dahlan

Gedung Tertinggi di Dunia, Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Indonesia dan UEA Sepakat Tinggalkan Dolar AS Dalam Transaksi Bilateral

Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) sepakat meninggalkan mata uang dolar atau mendorong penggunaan mata uang lokal, untuk transaksi bilateral.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024