SURABAYA POST -- Kendati secara nasional penerimaan pajak 2009 meleset tapi di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jatim I (Surabaya) melebihi target. Dari target Rp 9,723 triliun mampu meraup Rp 10,42 triliun. Krisis global tak menjadi halangan, karena digalakkan ekstensifikasi, intensifikasi dan penagihan.
"Kami juga fokus untuk meningkatkan kesadaran pajak di masyarakat. Sehingga, penerimaan pajak bisa terkelola dengan baik dan bahkan melebihi jumlah yang ditargetkan," ujar Kepala Kanwil DJP Jatim I, Ken Dwijugiasteadi dihubungi, Senin (4/1).
Ia merinci dari 13 kantor pelayanan pajaknya (KPP) sampai 29 Desember 2009 pukul 13.00 WIB, penerimaan pajak sudah menembus Rp 10,426 triliun. Dari nilai yang dihasilkan penerimaan Kanwil DJP Jatim I berarti 107% dari target yang diharapkan dengan pertumbuhan 15,81% dibanding penerimaan tahun 2008. Pada 2008, DJP Jatim I berhasil membukukan penerimaan pajak Rp 9,045 triliun.
Ken menambahkan, jumlah penerimaan Rp 10,426 triliun tersebut terdiri atas penerimaan empat jenis pajak, yaitu Pajak Penghasilan (PPh) Non-Migas, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM), pajak lainnya, dan PIB serta Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas TanaH dan Bangunan (BPHTB).
Rinciannya, untuk PPh nonmigas realisasinya Rp 4,851 triliun, tumbuh 8,06 persen secara year on year Rp 4,489 triliun, namun tidak mencapai target sebesar Rp 5,075 triliun. Target untuk PPn dan PPnBM juga tidak tercapai meski realisasi sebesar Rp 3,525 triliun tumbuh 14,04 persen dari 2008 yakni Rp 3,092 triliun. Target untuk PPn dan PPnBM sebesar Rp 3,682 triliun.
Pajak tidak langsung lainnya (PTLL) dan pajak imbalan bunga (PIB) melampui target sebesar Rp 8,852 triliun. Capaiannya tumbuh 0,21 persen dari Rp 8,380 triliun menjadi Rp 9,286 triliun.
Untuk pajak bumi dan bnagunan (PBB) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) perolehannya luar biasa. Khusus realisasi PBB naik dua kali lipat dari tahun lalu. Total realisasi PBB dan BPHTB di 2009 sebesar Rp 1,188 triliun, tumbuh 78,84 persen dari Rp 664,672 miliar. Capaian ini melampaui target Rp 870,753 miliar.
Kedepan, pihaknya akan menggiatkan sosialisasi untuk menggenjot penerimaan. Sosialisasi akan dilakukan lewat berbagai sarana, mulai dari iklan luar ruang, talkshow di radio, hingga acara-acara promosi di pusat perbelanjaan. Selain itu, DJP Jatim I akan lebih proaktif melakukan aksi jemput bola agar lebih memudahkan para wajib pajak dalam menunaikan kewajiban pajaknya.
Laporan: Widyawati
VIVA.co.id
10 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
2 Penalti Gaib Guinea Bikin Indonesia Gagal Cetak Tiket ke Olimpiade Paris 2024
Gorontalo
21 menit lalu
Dua penalti Guinea di pertandingan melawan Timnas Indonesia U-23 di playoff Olimpiade Paris 2024 cukup kontroversial. Akibatnya Indonesia U-23 gagal ke Olimpiade Paris.
Publik Sayangkan Pertandingan Indonesia U-23 vs Guinea U-23 tidak Menggunakan VAR
Jatim
39 menit lalu
Pertandingan play-off Olimpiade 2024 Paris antara Indonesia U-23 vs Guinea U-23 telah berlangsung di Clairefontain, Prancis pada Kamis malam WIB 9 Mei 2024. Namun ada....
Ngamuk ke Wasit, Shin Tae-yong Dapat Kartu Merah Pertama Selama Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Gorontalo
sekitar 1 jam lalu
Kartu merah pertama Shin Tae-yong didapat di pertandingan Timnas Indonesia U-23 vs Guinea di babak playoff Olimpiade Paris 2024. Itu akibat memprotes wasit.
Baruch Spinoza: "Tidak Ada yang Sia-sia dalam Alam Semesta Ini"
Wisata
sekitar 1 jam lalu
Baruch Spinoza, seorang filsuf besar dari abad ke-17, dikenal karena pandangan filosofisnya yang mendalam tentang alam semesta, Tuhan, dan manusia. Salah satu kutipan ter
Selengkapnya
Isu Terkini