VIVAnews - Polemik perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) Asean-China terus bergulir, mengingat per 1 Januari lalu telah secara efektif memberlakukan ribuan produk dengan tarif nol persen.
Meski menuai kontroversi, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengakui, FTA tersebut memberikan banyak manfaat bagi ekspor dan investasi Indonesia.
"FTA bukan tiba-tiba terjadi, sudah berlaku sejak 2004. Banyak sektor yang sudah memanfaatkan FTA ini," kata Mari saat konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Selasa, 5 Januari 2010.
Ekspor komoditi, dia menambahkan, semisal minyak kelapa sawit (CPO), kakao, gelas, dan beberapa garmen mengalami peningkatan akibat adanya FTA Asean-China.
Selain mampu meningkatkan ekspor beberapa komoditi unggulan, kata Mari, FTA Asean-China telah mendorong peningkatan investasi dari China di Indonesia.
"Jadi, jangan dilihat neraca perdagangan saja. Sebab, ternyata kita juga impor bahan baku dari China seperti komponen dan mesin untuk industri dalam negeri," ujar Mari.
Mari mengakui, beberapa sektor industri menyatakan masih menyimpan masalah, karena pemberlakuan FTA. Untuk itu, pemerintah telah mengirimkan notifikasi kepada seluruh negara Asean dan China atas keberatan tersebut.
antique.putra@vivanews.com
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro mengatakan, bahwa selama dia menjadi pelatih hadiah penalti yang mereka terima murni karena pelanggaran. Penalti itu didapat buah
60 tenant Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hadir dalam gelaran Kuliner Lampung Festival (KLF) 2024 yang akan diselenggarakan 26 April hingga 5 Mei 2024.
Perempuan Asal Probolinggo Tewas Disambar Kereta Api di Surabaya
Jatim
sekitar 1 jam lalu
Arif menyebut, dari informasi awal yang ia terima, korban saat itu baru saja bertandang ke kontrakan temannya, M (34), perempuan asal Banjar, Kecamatan Kedundung, Kabupat
Soal Tersangka Lain Kasus KUR di Bandar Lampung, Kejari: Tidak Menutup Kemungkinan
Lampung
sekitar 1 jam lalu
Kasi Intel Kejari Bandar Lampung, Angga Mahatama menjelaskan, pihaknya masih mendalami terkait apakah ada rekanan dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi KUR.
Selengkapnya
Isu Terkini