General Motors Indonesia Tak Minta Bailout

VIVAnews - Menyusul pemberitaan General Motors Corporation dan dua perusahaan otomotif besar Amerika Serikat lainnya yang sedang berupaya mencari dana talangan bailout, General Motors Autoworld Indonesia mengaku belum merencanakan tindakan serupa.

"Kalau agen tunggal pemegang merek cukup melakukan pengurangan biaya yang dimungkinkan untuk direduksi (cost reduction)," kata Managing Director GM Autoworld Indonesia, selaku agen tunggal General Motors, Mukiat Sutikno di Kemang, Jakarta, Rabu 26 November 2008.

Tindakan ini sudah dilakukan General Motors Corporation sejak tahun 2005 dengan mengurangi biaya produksi hingga 23 persen. "Prosentase tersebut senilai dengan US$ 9 miliar," katanya.

Sedangkan untuk mengatasi krisis global, menurut Mukiat, produsen Chevrolet itu telah mengurangi kenaikan gaji dan bonus untuk level eksekutif dan negosiasi ulang dengan serikat pekerja General Motors. 

Sedangkan General Motors Indonesia mengaku akan terus memperkuat cost reduction untuk antisipasi kurangnya dana. "Terutama dalam efisiensi biaya layanan purna jual," kata Aftersales Director GM Autoworld Indonesia FA Suwadji Wirjono.

Misalnya, ongkos distribusi. Semula, GM Indonesia menggunakan distribusi udara namun sekarang beralih ke jalur darat dan laut. "Dari perubahan tersebut mampu menghemat 40 persen dari ongkos distribusi sebesar Rp 5 miliar," kata Suwadji.

Strategi lain yakni dengan mengganti software dan teknologi informasi yang didatangkan langsung dari Amerika Serikat dengan produk lokal.

Hingga saat ini, GM Indonesia belum merencanakan akan efisiensi karyawan. Jumlah tenaga kerja langsung GM Indonesia sebanyak 50 orang, sementara karyawan dealer dan outsourching mencapai 1.440 orang.

Tahun 2009, GM Indonesia akan fokus pada penguatan jaringan dan pengembangan mobil berbahan bakar gas untuk produk komersial, seperti taksi. Sementara itu di akhir 2008 akan diluncurkan pelayanan purna jual (aftersales) untuk banjir.

Meski diperkirakan GM Indonesia bakal mengalami tantangan berat pada awal semester II atau kuartal III 2009, Mukiat optimistis GM Corporation akan prioritas pada pasar Indonesia. "Pasar Indonesia belum tergarap dengan optimal, hanya 500 ribu konsumen saja," katanya. 
Apalagi, kata dia, pemerintah Indonesia sedang menggeber pembangunan tol di Jawa Tengah yang akan mendorong industri otomotif terus berkembang.

"Terutama saat ini mengembalikan kepercayaan konsumen atas produk GM Indonesia karena tidak tahu sampai kapan krisis ini akan terjadi," kata Mukiat.

Ungkapan Kecewa Muhammad Ferarri Golnya Dianulir Wasit
Menko Perekonomian sekaligus Ketum Golkar Airlangga Hartarto kunker ke Inggris,

Bertemu Airlangga, Menteri Inggris Puji Pelaksanaan Pemilu di RI yang Damai

Di depan Airlangga, Menteri Inggris Greg Hands punya kesan mendalam terhadap pesta demokrasi pemilu di Tanah Air.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024