Angket Bank Century

Staf Sampoerna Dicatut untuk Pecah Deposito

VIVAnews - Eks pemilik Bank Century, Robert Tantular, menegaskan pemecahan deposito milik Boedi Sampoerna menjadi 247 negotiable certificate deposit (NCD) atas sepengetahuan Boedi. Deposito itu dipecah tidak hanya pakai identitas pelamar di Bank Century, tapi juga menggunakan identitas karyawan Boedi.

Robert di depan Pansus Hak Angket Century mengaku tidak bisa berbuat apa-apa atas permintaan Boedi. "Itu permintaan nasabah, saya juga bagaimana ya. Itu untuk membantu nasabah," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin 11 Januari 2010.

Robert mengaku pemecahan deposito itu dibahas dengan Boedi Sampoerna pukul 21.30 WIB, 14 November 2008 malam, di kantornya di Jakarta. Pihak bank saat itu mengajukan tidak usulan untuk dibicarakan yang disetujui Boedi, salah satunya pemindahan buku dari kantor cabang Surabaya ke pusat di Jakarta.

Kepada Pansus, Robert mengakui kantor pusat bank membantu mencarikan identitas untuk deposito-deposito tersebut, di antaranya memakai nama karyawan bank.

"Tapi sebagian lagi dari Grup Sampoerna, bahkan karyawan Sampoerna di Surabaya dan Bali. Jadi 247 NCD itu sebagian besar nama karyawan Boedi Sampoerna yang di Bali dan Surabaya," kata dia.

Robert mengaku tidak bisa berbuat apa-apa, karena pemecahan deposito adalah hak Boedi Sampoerna sebagai nasabah. Internal audit Bank Century, Susana Choa yang juga hadir mengakui tidak tahu soal ppemecahan dana itu.

Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan
Ilustrasi penembakan.

Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala

Seorang anggota polisi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis 25 April 2024

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024