Angket Century

Sampoerna Tak Pernah Minta Deposito Dipecah

VIVAnews - Boedi Sampoerna membantah pernyataan Robert Tantular di Panitia Khusus Hak Angket Century DPR terkait dengan pemecahan deposito miliknya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kuasa Hukum Boedi Sampoerna, Eman Achmad dari kantor pengacara Eman Achmad & Co saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 12 Januari 2010. Dia sekaligus mengklarifikasi temuan BPK yang menyebutkan bahwa Boedi Sampoerna bersama Robert Tantular melakukan rekayasa untuk memecah deposito senilai US$ 42,5 juta.

Kepada Pansus DPR, Robert mengatakan bahwa pemecahan deposito senilai US$ 42,5 juta dilakukan atas perintah dan sepengetahuan pemilik dana, Boedi Sampoerna melalui stafnya, Rudi Soraya. Robert juga menekankan pemecahan deposito dengan menggunakan KTP karyawan Sampoerna.

Eman membenarkan pada Jumat, 14 November 2008 malam memang telah terjadi pertemuan antara Boedi Sampoerna dengan Robert Tantular di kantor Robert Tantular di Jakarta. Kedatangan Boedi ke pertemuan itu sebagai nasabah yang meminta pertanggungjawaban Robert selaku orang yang berkuasa di Bank Century.

Sederet Tips Hadapi Suami yang Lebih Mementingkan Ibunya Ketimbang Istri

Ini dilakukan Boedi karena beberapa hari sebelumnya Bank Century kalah kliring dan dia sering kesulitan untuk mencairkan simpanannya.

Dalam pertemuan tersebut, menurut Eman, Robert meminta Boedi untuk memindahkanbukukan deposito sebesar US$ 96 juta dari Surabaya ke Jakarta dan memecahkan menjadi kecil-kecil dengan alasan untuk memudahkan pencairan.  Dalam pertemuan itu, Boedi hanya menyetujui untuk memindahkan bukukan dari Surabaya ke Jakarta.

Dana itu juga harus tetap atas nama Boedi Sampoerna dan perusahaan miliknya PT Lancar Sampoerna Bestari. "Inilah yang dipahami oleh Boedi sebagai memindahbukukan dari rekening Boedi dan PT Lancar Sampoerna Bestari di Surabaya ke rekening Boedi dan PT Lancar Sampoerna.

Dua hari kemudian, pihak Robert menyodorkan 247 lembar NCD dengan total nilai US$ 42,5 juta. “Pak Boedi tidak pernah setuju dengan NCD itu dan tetap berpegang pada sertifikat deposito asli sebagai bukti sah dana milik Boedi," kata Eman. 

Menurut dia, Boedi tidak pernah menukar sertifikat deposito asli tersebut dengan NCD. Jadi tidak benar jika Boedi Sampoerna dikatakan merekayasa penerbitan NCD bersama-sama dengan Robert Tantular.

"Kita pakai logika saja kalau memang cara itu disetujui BS, kenapa tidak seluruh deposito di Bank Century yang dipecah-pecah menjadi NCD, kenapa hanya US$ 42,5 juta," kata dia.

Dia menekankan kedatangan Boedi menemui Robert hanya semata-mata untuk meminta pertanggungjawabannya sebagai orang yang dianggap dan dirasakan oleh Boedi sebagai pihak yang sangat berkuasa di Bank Century.

Shin Tae-yong

Ini yang Dibenahi Shin Tae-yong Jelang Timnas Indonesia Vs Guinea

Pelatih timnas Indonesia U-23 Shin Tae yong (STY) menegaskan bahwa masalah menjaga kebugaran para pemain asuhannya menjadi fokusnya saat ini,

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024